INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA, MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN, ANALISIS PENGGANTIAN
INFLASI
DAN PERUBAHAN HARGA
3.1
Inflasi
harga umum
Inflasi harga umum
(general price inflaction) didefinisikan sebagai peningkatan harga yang
dibayarkan untuk barang dan jasa yang mengakibatkan penurunan daya beli unit
moneter, yaitu sebuah realitas bisnis yang dapat mempengaruhi perbandingan
sebagai alternatif dari segi ekonomi. Sejarah perubahan harga memperlihatkan
bahwa inflasi lebih umum dan sering terjadi dibandingkan deflasi, yaitu
penurunan harga-harga yang akhirnya meningkatkan daya beli unit moneter.
Salah satu pengukuran
perubahan harga (dan estimasi inflasi harga umum) dalam perekonomian
adalah Indeks harga konsumen (IHK). IHK merupakan indeks harga gabungan
yang mengukur perubahan harga bahan makanan, perumahan, perawatan kesehatan,
transportasi, pakaian, serta beberapa barang atau jasa tertentu yang digunakan
oleh individu dan keluarga.
Selain IHK, pemerintah
federal juga mengembangkan berbagai jenis indeks harga lainnya dari berbagai
data yang dikumpulkan dan dianalisa. Lembaga-lembaga utama yang
biasanyaterlibat dalam mengembangkan berbagai indeks harga adalah Departemen
Tenaga Kerja (Biro Statistik Tenaga Kerja) dan Departemen Perdagangan (pada
Biro Analisis Ekonomi). Indeks Harga produsen (Producer Price Indeks, PPI)
serta Indeks Harga Implisit untuk Produk Nasional Bruto (Impicit Price Indeks
for Gross National Product, IPI-GNP) adalah dua jenis indeks selain IHK
yang sering dipergunakan untuk mengestimasi inflasi harga umum. Indeks-indeks
ini didasarkan pada data historis, namun dapat dipergunakan untuk peramalan
jangka pendek.
3.2 Terminologi dan konsep-konsep dasar
Dibawah
ini merupakan beberapa istilah dan definisi yang sering digunakan dalam
pembahasan ini:
·
Dolar
Aktual (A$), sejumlah dolar yang berhubungan dengan sebuah arus kas (atau
sejumlah arus non kas seperti penyusutan) sepanjang periode waktu terjadinya
arus kas tersebut. Sebagi contoh, masyarakat pada umumnya melakukan antisipasi
penghasilan mereka selama dua tahun dimuka dalam dolar aktual. Kadang-kadang A$
disebut sebagai dolar saat ini (current dollar) dan dolar yang telah
terinflasi (Inflanted Dollar), dan daya beli dollar tersebut dipengaruhi oleh
inflasi harga umum.
·
Dolar
Riil (R$), adalah suatu dolar yang dinyatakan dalam daya beli yang sama
selama periode waktu tertentu. Sebagai contoh, unit harga masa depan barang dan
jasa yang berubah dengan sangat cepat seringkali diestimasi dalam dollar riil
(berdasarkan tahun dasar tertentu) untuk memberikan alat perbandingan yang
konsisten. Kadang-kadang R$ dinyatakan sebagai Dolar konstan.
·
Tingkat
inflasi harga umum (f), sebuah pengukuran perubahan daya beli dolar
selama periode waktu tertentu. Tingkat harga umum (juga berlaku pada situasi
deflasi) didefinisikan oleh indeks perubahan harga pasar pada berbagai periode
dasar.
·
Tingkat
bunga kombinasi (nominal) adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan
modal, biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang memasukkan
penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga yang telah diantisipasi. Jadi,
tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga pasar dan menggambarkan
perubahan nilai waktu dari arus kas masa datang yang memperhitungkan pendapatan
potensial riil (the potential real earning power of money) maupun estimasi
inflasi harga umum dalam perekonomian.
·
Tingkat
bunga riil (i), merupakan uang yang dibayarkan untuk penggunan modal,
biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang tidak memasukkan
penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga umum yang telah diantisipasi
dalam perekonomian. Tingkat bunga riil kadang-kadang disebut sebagai tingkat
bunga yang bebas inflasi.
·
Periode
waktu dasar (b), periode waktu yang menjadi referensi atau periode waktu
dasar yang digunakan untuk mendefinisikan daya beli dolar riil
(konstan).
3.3
inflasi atau
deflasi harga
Tingkat inflasi harga umum (f) mungkin saja bukan
merupakan estimasi terbaik mengenai perubahan harga masa datang untuk satu atau
lebih arus kas biaya dan pendapatan dalam sebuah analisis ekonomi teknik.
Variasi antara inflasi harga umum dengan estimasi terbaik perubahan harga
dimasa datang untuk barang dan jasa tertentu dinamakan inflasi (
atau deflasi) harga diferensial. Variasi ini timbul disebabkan oleh
berbagai faktor seperti perbaikan teknologi, dan perubahan produktivitas,
peraturan pemerintah, dan sebagainya. Selain itu, pembatasan dalam penawaran,
peningkatan permintaan, atau kombinasi keduanya akan mengubah nilai barang dan
jasa tertentu relatif terhadap barang dan jasa lainnya. Perubahan harga yang
disebabkan oleh beberapa kombinasi inflasi harga umum dan inflasi harga
diferensial dapat dinyatakan oleh eskalasi (atau penurunan) harga total.
Tingkat eskalasi harga ini lebih jauh didefinisikan sebagai berikut :
1. Inflasi
(atau deflasi) harga deferensial ), merupakan peningkatan (%) harga (dalam
harga, atau biaya untuk sejumlah yang tetap), di bawah atau di atas tingkat
inflasi harga umum, selama sebuah periode waktu (biasanya dalam satu tahun)
untuk barang atau jasa j.
2. Tingkat
eskalasi atau kenaikan (penurunan) harga total (, total tingkat (%) perubahan
harga (dalam unit harga, atau biaya sejumlah tetap tertentu) selama periode
waktu (biasanya satu tahun) untuk barang dan jasa j. Tingkat eskalasi
harga total sebuah barang dan jasa memasukkan pengaruh tingkat inflasi harga
umum (f ) maupun tingkat inflasi harga deferensial ) terhadap perubahan
harga.
3.4
Strategi
Aplikasi
Pendoman yang sering
digunakan dalam praktek adalah penilaian yang didasarkan pada estimasi
perubahan harga prospektif serta pada analisa sensitivitas. Meskipun demikian,
metode analisa dolar aktual maupun riil tetap dapat digunakan dalam praktek.
Jika kedua metode tersebut diterapkan dengan tepat, akan dihasilkan nilai
ekuivalen arus kas periode waktu dasar yang sama. Kedua metode tersebut juga
membutuhkan jumlah informasi yang sama, dan tidak ada perbedaan praktis dalam
penerapanya. Namun demikian, informasi yang dihasilkan oleh kedua metode
tersebut untuk melakukan interpretasiekonomi yang sangat berbeda. Hasil dari
analisa dolar aktual adalah dalam daya beli pasar yang selalu berubah sepanjang
waktu. Sedangkan hasil dari analisis dolar riil adalah dalam daya beli pasar
yang konstan yang didefinisikan oleh periode waktu dasar (b). Jadi, analisis
dolar riil memberikan informasi dalam satuan unit pengukuran yang konstan,
sementara analisis dolar aktual memberikan informasi dalam kuantitas aktual
yang akan terjadi selama periode analisis.
3.5
Konsep
Kurs Mata Uang Dan Daya Beli
Jika perusahaan domestik
melakukan investasi diluar negeri, maka arus kaas yang diterimanya adalah dalam
satuan mata uang asing. Biasanya, investasi luar negeri ditandai oleh dua (atau
lebih) pengubahan mata uang:
Ketika investasi awal dibuat,Ketika arus kas dikembalikan ke perusahaan awal.
Kurs mata uang selalu berfluktasi sepanjang waktu, kadang-kadang dengan fluktasi yang sangat hebat. Perubahan kurs antara dua mata uang adalah analog dengan perubahan tingkat inflasi harga umum. Hal ini karena daya beli relatif antara kedua mata uang tersebut berubah sama seperti daya beli relatif antara dolar aktual dan dolar riil. Maka dapat diasumsikan sebagai berikut.
Ketika investasi awal dibuat,Ketika arus kas dikembalikan ke perusahaan awal.
Kurs mata uang selalu berfluktasi sepanjang waktu, kadang-kadang dengan fluktasi yang sangat hebat. Perubahan kurs antara dua mata uang adalah analog dengan perubahan tingkat inflasi harga umum. Hal ini karena daya beli relatif antara kedua mata uang tersebut berubah sama seperti daya beli relatif antara dolar aktual dan dolar riil. Maka dapat diasumsikan sebagai berikut.
i_us = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif terhadap US dolar.
i_fc = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif mata uang asing.
f_e = tingkat devaluasi tahunan (tingkat perubahan tahunan dalam kurs) antara mata uang asing dan US dolar. Dalam hubungan berkut ini,
f_e positif digunakan ketika mata uang asing
didevaluasi terhadap dolar, dan
f_e negatif digunakan ketika dolar didevaluasi terhadap mata uang asing.
Maka
1+i_us= (1+i_fc)/(1+f_e )
Atau
i_fc=i_us+f_e+ f_e (i_us)
f_e negatif digunakan ketika dolar didevaluasi terhadap mata uang asing.
Maka
1+i_us= (1+i_fc)/(1+f_e )
Atau
i_fc=i_us+f_e+ f_e (i_us)
SUMBER :
MENGHADAPI
KETIDAKPASTIAN
4.1 Definisi Resiko, Ketidak Pastian Dan
Sensitivitas
Dalam teori ekonomi ada
dua masalah pokok yang sering terjadi dalam dunia nyata, yaitu masalah
ketidakpastian dan ketidaksempurnaan informasi dimana keduanya saling
berhubungan, tetapi antara keduanya tetap bisa dibedakan.
Selama ini kita selalu
mengasumsikan bahwa konsumen, produsen, pekerja, dan sebagainya mempunyai
informasi yang lengkap tentang pilihan-pilihan yang cocok buat mereka. Padahal
dalam kenyataanya tidak demikian. Konsumen harus mencari harga yang paling
rendah. Pekerja harus mencari informasi tentang pekerjaan alternatif. Semua
persoalan tersebut membentuk suatu bidang studi yang disebut ekonomi informasi
(economics of information), yang merupakan suatu komoditi yang hanya bisa
diproleh mencari pekerjaan alternatif karena besarnya biaya yang harus
dikeluarkan.
Dalam pengambilan suatu
keputusan terdapat hal yang perlu kita ketahui yaitu adanya suatu keputusan
yang bersifat pasti dan ada yang bersifat tidak pasti
(certainty dan uncertainty).
Penentuan certainty dan uncertainty sangat terkait dengan
bagaimana suatu kemungkinan kejadian itu dapat diukur (probabilitas).
Probabilitas diistilahkan sebagai pengukuran kuantitas berbagai kemungkinan
kejadian yang tidak pasti.
Keputusan (decision)
merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternative yang tersedia.
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan
kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan
bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang
menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan
sumber daya dan meraih sasaran. Dengan demikian setiap manajer harus menajamkan
ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan, kemakmuran atau atau
kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat oleh para
manajer. Membuat keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilakukan
ditengah berbagai faktor yang terus berubah, ketidakpastian informasi dan dan
aneka pandangan yang bertentangan.
Frank Knight (1922),
menggambarkan suatu hubungan antara risiko dengan ketidakpastian. Knight
melukiskan suatu keadaan sebagai suatu keadaan yang berisiko jika kita dapat
menentukan probabilitas obyektif secara pasti terhadap hasil atau kejadian.
Sementara itu, suatu keadaan dianggap mengandung ketidakpastian jika tidak ada
probabilitas obyektif yang dapat ditentukan. Knight menyimpulkan bahwa
keputusan enterpreneurial dan laba termasuk teori ketidakpastian,
bukan teori risiko.
Variabel random merupakan
variabel yang memiliki nilai yang tidak pasti, tetapi mempunyai distribusi
probabilitas yang diketahui. Misalkan sebuah perusahaan tidak dapat meramalkan
labanya tetapi dapat memperkirakan laba tersebut dalam probabilitas tertentu.
Jika variabel random X
terdiri dari X1, X2, …, Xn dengan probabilitas P1, P2, …, Pn (bahwa
P1 + P2 + …+ Pn = 1) kemudian nilai harapan (expected value)
dari variabel random dituliskan dengan E(X) maka persamaannya dituliskan
sebagai berikut :
|
Dalam analisis
ketidakpastian dapat menggunakan nilai harapan dan varian dari laba, harga,
biaya, dan sebagainya. Biasanya perusahaan dapat menaikkan nilai laba harapan
hanya dengan melakukan investasi yang berisiko lebih tinggi, yang berarti akan
menaikkan varian dari labanya. Akan tetapi, investasi yang berisiko lebih tinggi
tidak selalu menaikkan nilai laba harapan dengan tingkat yang sama dengan
risikonya.
4.1.1 Resiko
Risiko adalah kata atau
kondisi yang hampir selalu dihadapi dalam hidup, tidak mungkin manusia hidup
tanpa risiko, begitu juga dengan bisnis atau usaha.
Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan risiko
adalah :
·
Ketidakpastian mengenai sesuatu.
·
Kejadian yang tidak diinginkan.
·
Sesuatu yang terjadi diluar tujuan semula.
·
Kemungkinan terjadinya sesuatu yang
merugikan.
·
Beberapa cara yang lazim dalam menghadapi
risiko :
·
Menghindari risiko (avoiding risk) yaitu
menghindari penyebab timbulnya resiko.
·
Mengurangi risiko (reducing risk) yaitu
memperkecil kemungkinan /probabilitas untuk terjadinya risiko tersebut atau
memperkecil kerugian atau akibat risiko yang mungkin terjadi.
·
Mengasuransikan risiko (shifting the risk
into an insurance company) yaitu memindahkan resiko yang bakal terjadi ke
perusahaan asuransi.
Dalam menjalankan usaha atau bisnis perusahaan,
manajemen dalam menghadapi risiko dapat menentukan sikap terhadap risiko
tersebut, yaitu :
·
Menghindar dari risiko (risk avers),
perusahaan akan menghitung mana yang lebih besar antara risiko dan harapan
keuntungan. Bila risiko ternyata lebih besar dari keuntungan, maka manajemen
yang masuk kelompok risk averse akan menghindar dari usaha tersebut
·
Netral terhadap risiko (risk neutral)
yaitu sikap rasional dalam menghadapi risiko, bila peluang usaha mempunyai
harapan keuntungan yang bakal diperoleh dan juga peluang risiko mungkinjuga
terjadi.
·
Senang bermain dengan risiko (risk
seeker atau risk lover).
4.2
Sumber – Sumber Ketidakpastian
Sumber-sumber
ketidakpastian:
·
Kemungkinan ketidak akuratan estimasi yang
digunakan dalam analisis
·
Jenis bisnis yang berkaitan dengan
kesehatan perekonomian masa depan
·
Jenis fisik bangunan dan peralatan yang
digunakan
·
Lama (waktu)periode yang diasumsikan
4.3 Metode
Nonprobabilitik Dalam Mengatasi Ketidakpastian
·
Teknik Optimasi
Manusia terlahir sebagai mahluk yang
tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak
lagi keinginan. Disisi lain, sumber daya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan
keinginan manusia relatif langka. Dua hal ini memberikan latar belakang yang
kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku
homoekonomicus akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai
solusi optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang
optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi?. Dari aspek
Manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien.dapat
disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan
minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan
baik pada kajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.
·
Teknik Analisis Resiko
Risiko adalah hal yang tidak akan
pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang dilakukan manusia,
termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam
setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian
(uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya
risiko pada suatu kegiatan.
·
Teknik Pendugaan/Peramalan
Tujuan dari peramalan ekonomi adalah
untuk mengurangi resiko atau ketidak pastian yang dihadapi suatu perusahaan
dalam pengambilan keputusan operasional jangka pendeknya dan dalam merencanakan
pertumbuhan jangka panjangnya. Teknik peramalan bervariasi dari yang sederhana
dan tidak mahal hingga yang canggih tetapi mahal. Dengan mempertimbangkan semua
keuntungan dan batasan dari berbagai macam teknik ramalan tersebut, manajer
dapat memilih metode atau kombinasi dari metode yang paling cocok dengan
perusahaannya. Peramalan kualitatif dalam didasari oleh survei terhadap rencana
para eksekutif bisnis untuk rencana pengeluaran pembangunan dan peralatan,
perubahan inventori, dan harapan penjualan, serta survei terhadap rencana
pengeluaran konsumen. Ramalan penjualan dapat didasari oleh jajak pendapat
terhadap eksekutif perusahaan, tenaga penjual, dan konsumen perusahaan biasanya
meminta pandangan dari pejabat luar negeri atau orang-orang bisnis.
Salah satu metode peramalan yang
paling sering digunakan adalah analisis deret waktu. Data deret waktu biasanya
berfluktuasi karena adanya tren sekuler, fluktuasi siklis, variasi musiman, dan
pengaruh acak atau tak beraturan. Bentuk yang paling sederhana dari analisis
deret waktu adalah proyeksi tren. Suatu tren yang linear mengasumsikan
perubahan absolut yang konstan dalam jumlah tertentu setiap periodenya. Kadang
eksponensial (menunjukan persentasi perubahan yang konstan setiap periodenya)
lebih cocok dengan data yang ada dengan memperhatikan variasi musiman, kita
dapat meningkatkan ramalan tren secara lebih signifikan.
Peramalan secara meningkat dapat
menggunakan metode ekonometrik. Model ini bertujuan menerangkan hubungan yang
akan diramal dan penting untuk menentukan kebijakan yang optimal. Model
peramalan ekonometrik sering menggabungkan teknik peramalan yang lain dan
berkisar antara model persamaan tunggal dari penjualan perusahaan hingga
sesuatu yang lebih besar, model persamaan makro berganda tentang keseluruhan
perekonomian. Ramalan dengan model persamaan tunggal dapat melibatkan
pensubstitusian ke dalam persamaan permintaan, nilai-nilai variabel penjelas
atau bebas hasil prediksi untuk periode yang akan diramalkan dan memecahkan
nilai ramalan dari variabel terikat. Dalam model persamaan berganda, nilai
estimasi dari variabel eksogen (yang ditentukan di luar sistem) harus di
substitusikan ke dalam model yang diestimasi untuk menghasilkan ramalan bagi
variabel endogen.
Perusahaan dapat juga meramal
penjualan dengan menggunakan tabel input output. Tabel input output menguji
ketergantungan diantara berbagai industri dan sektor dalam perekonomian. Hal
tersebut menunjukan penggunaan output setiap industri dan input industri
lainnya dan untuk konsumsi akhir, dengan demikian kita dapat menggunakannya
untuk meramal. Peramalan input output sekarang sudah tidak populer dan tidak
digunakan lagi oleh perusahaan saat ini.
Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat
beberapa tindakan yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing
dari beberapa alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang
dihasilkannya. Tentunya dalam pengambilan keputusan, terdapat situasi
ketidakpastian mengenai hasil yang dicapai, di mana terdapat risiko yang akan
selalu mungkin terjadi.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengambil
keputusan dalam ketidak pastiana adalah dengan menggunakan pohon keputusan.
Pohon keputusan akan memberikan fasilitas untuk menganalisis EPV karena alat
ini akan menyebarkan dari keputusan seperti cabang pohon, dan mempermudah
memperhtungkan joint probabilitas dari keputusan yang telah diambil. Ada tiga
teknik pengambilan keputusan dalam ketidak pastian, yaitu teknik optimasi,
teknik analisis resiko dan teknik pendugaan/peramalan. Dalam teknik peramalan
ada beberapa metode yang digunakan, salah satu metode peramalan yang paling
sering digunakan adalah analisis deret waktu. Peramalan secara meningkat
dapat menggunakan metode ekonometrik, dan selanjutnya adalah ramalan
dengan model persamaan tunggal.
4.4
Analisis Titik Impas
Analisis titik impas
adalah dimana keadaan suatu operasi perusahaan tidak mengalami untung atau
Impas(rugi),sehingga antara total biaya produksi seimbang dengan penghasilan
perusahaan. Sebelum perusahaan melakukan produksi,perusahaan akan melakukan
perencanaan terhadap keuntungan yang akan di perolehnya. Dan ketika proses
produksi dilakukan maka perusahaan akan mengeluarkan biaya produksi,sehingga
agar tidak terjadi kerugian maka dengan teknik analisa titik impas perusahaan
dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang akan di tetapkan,selain
itu perusahaan juga mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing tanpa
melupakan laba yang di targetkan.Bisa dikatakan biaya produksi sangat
berpengaruh terhadap harga penjualan dan juga sebaliknya. Dan dengan penentuan
titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga penjualan. Sebelum
bisa menghitung titik impas atau menganalisis kaitan antara biaya-volume
produksi-laba,yang dianalisis terlebih dahulu antara lain :
a.
Komponen biaya produksi
1. Bahan baku langsung (bahan baku
yang dapat ditelusuri langsung ke produk)
2. Tenaga
kerja langsung (Tenaga kerja yang tekait langsung dengan produk)
3. Overhead pabrik (biaya – biaya tidak langsung yang terkait dengan pembuatan produk)
b.
Jenis- jenis biaya
1. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Total biaya akan bertambah atau
berkurang seiring dengan kenaikan atau penurunan volume produksi.
2. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Total
biaya akan tetap selama produksi berapa dalam rentang produksi yang relavan.
4.5
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan
analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-
parameter produksi terhadap perubahan kinerja system produksi dalam
menghasilkan keuntungan.Dengan melakukan analisis sensitivitas akibat yang mungkin
terjadi dari peerubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi
sebelumnya.
Contoh
:
Perubahan
biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.Alasan dilakukannya
analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipsi adanya perubahan-perubahan
berikut:
1.
Adanya Cost overrun,yaitu kenaikan biaya-biaya.seperti biaya konstruksi,biaya
bahan baku,produksi,dsb.
2.
Penurunan produsivitas
3.
Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
Setelah
melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut
terhadap kelayakan proyek pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.
Analisis
sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR,NPV ,B/C ratio, dan payback period
pada beberapa scenario perubahan yang mungkin terjadi.
4.6 Analisis Sebuah
Usulan Investasi Proyek
Dalam pengambilan
keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting.
Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan
sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin
lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam
mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
Dalam prinsip akuntansi
yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya.
Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus
diperhitungkan.
Analisis biaya dalam
keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat
penelimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang
diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima
di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba
perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam
perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya
yang diperhitungkan adalah biaya tunai.
4.7
Estimasi Optimis-Pesimistis
Satu hal yang perlu diingat ketika penjualan peramalan
adalah bahwa jika Anda berencana untuk bekerja dengan bank untuk pembiayaan,
Anda akan ingin melakukan perkiraan yang beragam, jadi lebih percaya perkiraan
penjualan. Bagaimana Anda melakukan ini?
1. Penjualan Peramalan Metode
Untuk jenis bisnis Anda, apa yang rata-rata penjualan
per kaki persegi untuk toko serupa di lokasi yang sama dan ukuran yang sama?
Ini bukan jawaban akhir untuk peramalan penjualan yang memadai, karena bisnis
baru tidak akan mencapai target itu mungkin untuk satu tahun. Namun pendekatan
ini jauh lebih ilmiah dari gambar 2 persen umum berdasarkan pendapatan rumah
tangga.
2. Penjualan Peramalan Metode
Untuk lokasi tertentu Anda, berapa banyak rumah tangga
yang membutuhkan barang Anda hidup dalam mengatakan, satu mil? Berapa banyak
yang akan mereka gunakan untuk barang-barang setiap tahun, dan berapa persen
pengeluaran mereka akan Anda dapatkan, dibandingkan dengan pesaing? Lakukan
yang sama untuk dalam waktu lima mil (dengan angka penjualan yang lebih rendah
perkiraan). (Gunakan jarak yang masuk akal untuk lokasi Anda.)
3. Penjualan Peramalan Metode
Jika Anda menawarkan mengatakan, tiga jenis barang
ditambah dua jenis layanan biaya tambahan, estimasi pendapatan untuk penjualan
masing-masing lima produk / jasa baris. Buat perkiraan di mana Anda pikir Anda
akan berada di enam bulan (seperti “kita harus menjual lima barang-barang
sehari, ditambah tiga ini, ditambah dua ini.”) Dan menghitung penjualan kotor
per hari. Lalu kalikan dengan 30 pada bulan tersebut.
Sekarang skala proporsional dari bulan satu ke bulan
enam, yaitu, membangun dari tidak ada penjualan (atau beberapa penjualan) untuk
enam bulan tingkat penjualan. Sekarang melaksanakannya dari enam bulan sampai
dengan 12 untuk mengetahui perkiraan penjualan yang lengkap tahunan.
Jangan Hanya Apakah Satu Penjualan Forecast
Daripada peramalan penjualan tahunan sebagai tokoh
tunggal, gunakan satu atau dua dari peramalan penjualan metode di atas dan
menghasilkan tiga angka: pesimis, optimis, dan realistis. Kemudian pasang angka
dalam berdasarkan bulan, karena tergantung pada bisnis Anda, mungkin ada
variasi BESAR berdasarkan bulan. (Beberapa perusahaan ritel melakukan 50 persen
dari penjualan kotor mereka sekitar Natal, dari akhir Oktober sampai akhir
Desember, misalnya, namun hampir tidak mendapatkan pada bulan Juni sampai
Agustus.)
Sertakan Beban di Peramalan Penjualan Anda
Sekarang dimasukkan ke dalam pengeluaran Anda per
bulan, termasuk pembelian besar dengan musim (atau namun Anda membeli bahan /
barang). Ingat, Anda dapat membeli bahan atau persediaan dalam mengatakan,
Juli, untuk Natal, namun tidak mendapatkan semua penerimaan Anda sampai 45 hari
setelah Natal. Terdapat implikasi kas besar aliran. Juga, akan Anda akan
membeli kendaraan? Peralatan modal? Pastikan untuk menunjukkan beban
penyusutan.
Dalam pengeluaran Anda, dimasukkan ke dalam penyisihan
kredit macet. Gambar berapa banyak penjualan Anda secara tunai, berapa banyak
dengan kartu kredit, berapa banyak oleh memperluas kredit Anda. Dikurangi
mengatakan empat persen atau lebih untuk biaya kartu kredit untuk penjualan
tersebut dengan kartu kredit. Untuk biaya gaji, dimasukkan ke dalam pembayaran
pajak PPh diperkirakan kuartalan yang harus dibayar kepada pemerintah.
Jika Anda pergi ke bank untuk pembiayaan, dapat
menjawab pertanyaan seperti, apakah Anda membuat penyisihan rekening kas
cadangan, selama berbulan-bulan lambat Anda, tetapi juga dalam kasus ini Anda
harus cepat mengganti kendaraan atau peralatan? Anda berkata Anda akan menagih
x dolar untuk produk Anda, tetapi apa yang terjadi ketika pesaing Anda memotong
harga sebesar 33 persen dan masih membuat keuntungan?
Bagaimana secara khusus akan Anda mengembangkan bisnis
Anda – menjual lebih kepada pelanggan yang ada, menjual produk yang ada untuk
pelanggan baru, menjual produk baru kepada pelanggan yang ada, dan menjual
produk baru untuk menarik pelanggan baru? Mereka akan ingin melihat apakah Anda
punya rencana yang nyata.
Ingat bahwa hal itu dapat diterima (dan realistis)
memiliki proyeksi arus kas negatif untuk bulan-bulan awal periode proyeksi arus
kas Anda.
Penjualan Peramalan Ringkasan
Saya kira Anda dapat melihat bahwa bukan memperkirakan
salah satu tokoh besar penjualan pada tahun dimana penjualan peramalan, jadwal
bulanan lebih realistis pendapatan dan beban memberikan informasi jauh jauh
lebih yang menjadi dasar keputusan. Itulah yang “pembukuan” dirancang untuk
melakukan: memberikan informasi ANDA Anda dapat membuat keputusan yang baik
pada.
Jadi pada dasarnya, Anda mempersiapkan tiga proyeksi
arus kas, di mana Anda memvariasikan persentase dari penjualan atau tokoh lain
untuk sampai pada tiga skenario yang berbeda: pesimis, optimis, dan realistis.
Pandangan pesimis harus menjadi “kasus terburuk” situasi; rencana untuk
memiliki cukup modal dan kesabaran untuk melewati skenario itu. Jika ternyata
bahwa hasil sebenarnya lebih baik dari itu – besar!
4.8
TINGKAT MARR YANG MEMPERHITUNGKAN RESIKO
Metode-Metode Evaluasi Proyek
Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen
keuangan yang paling penting di antara ketiga keputusan jangka
panjang yang diambil manajer keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
panjang yang diambil manajer keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal
dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non-konvensional
(discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolok
ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan
accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga
macam tolok ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability
Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan
pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost
of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas
yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini.
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang
direncanakan. Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang
didiskontokan.
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present
Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas
bersih dengan PV Investasi selama umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim
(2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit yang telah
di diskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC)
sebagai discount factor.
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan
NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan.
(1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas,
termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal
proyek,
(2) Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini,
hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek,
(3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus
diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak.
Jika dua proyek dengan NPV positif adalah mutually exclusive, maka salah
satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek
sudah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan
memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika
proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas
dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang
diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.
Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang
(time value of money).
–> Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV
hal yang paling utama adalah mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di
masa yang akan datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
(1) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar
setelah pajak,
(2) Informasi terebut haruslah didasarkan atas
“incremental” (kenaikan atau selisih) suatu proyek. Jadi harus diperbandingkan
adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek. Hal ini penting
sebab pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa produk
lama akan “termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
(3) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur
bunga, apabila proyek itu direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman.
Biaya bunga tersebut termasuk sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required
rate of return) untuk penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan
unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi
penghitungan ganda.
4.9
PENURUNAN UMUR PROYEK
Pemaparan mengenai definisi manajemen proyek, membawa
kita pada suatu penegasan kesimpulan bahwa manajemen proyek merupakan fungsi
yang dilaksanakan oleh manajer proyek. Manajemen proyek dengan demikian sangat
berhubungan dengan usaha-usaha melalui orang lain yang ditujukan untuk mencapai
sasaran tertentu dengan jalan mempergunakan sumber-sumber yang terlibat dalam
pembuatan keputusan.
Tampaknya hal yang sudah pasti berkenaan dengan
manajemen proyek adalah bahwa manajemen proyek lebih dapat didefinisikan
sebagai suatu proses, yakni sebagai suatu rangkaian tindakan, kegiatan, atau
pekerjaan yang mengarah kepada beberapa sasaran tertentu. Definisi manajemen
proyek tersebut mengakui juga bahwa proses itu dilaksanakan oleh lebih dari
satu orang dalam organisasi proyek dan pencapaian tujuan dilakukan melalui
bantuan orang lain.
Definisi manajemen proyek yang dikembangkan di sini
didasarkan pada asumsi bahwa kewajiban memanajemeni itu muncul kapan saja
pekerjaan proyek dibagi-bagi dalam pekerjaan khusus dan dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Dalam keadaan semacam itu, pekerjaan-pekerjaan khusus
tersebut harus di koordinasi dan keharusan inilah yang menimbulkan kewajiban
untuk melaksanakan pekerjaan manajerial, yakni proses manajerial
James A.F. Stoner (1982) mengklasifikasikan tingkatan
manajemen (Level of Management) sebagai berikut :
1.
By their
level in organization.
2.
By the range
of organizational activities for which they are responsible.
Adakalanya
tingkat manajemen diklasifikasikan atas :
1.
Manajemen
puncak.
2.
Manajemen
puncak-menengah.
3.
Manajemen
menengah.
4.
Manajemen
menengah operasional.
5.
Manajemen
operasional.
James
A.F. Stoner (1986) menentukan tiga jenis dasar keterampilan manajerial yaitu :
keterampilan teknik (technical skill), keterampilan manusiawi (human skill),
keterampilan konseptual (conceptual skill). Fayol mengemukakan empat belas
prinsip-prinsip manajemen, yaitu :
1.
Devision of
York.
2.
Authority and
Responsibility.
3.
Discipline.
4.
Unity of
Command.
5.
Unity of
Direction.
6.
Subordination
of individual to general interest.
7.
Remuneration.
8.
Centralization.
9.
Scalar chain
atau hierarchy.
10. Order.
11. Equity.
12. Stability of tenure.
13. Initiative.
14. Esprit de corp.
Fayol
mengatakan: “Prinsip-prinsip tersebut bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan
menurut kebutuhan. Persoalan bagaimana menggunakan prinsip-prinsip tersebut
merupakan seni yang sulit karena memerlukan intelegensi, pengalaman,
pengambilan keputusan dan pertimbangan (Kast dan Rosenzwight, 1983). Sedangkan
mengenai sumber daya manajemen menurut George R Terry antara lain adalah :
1.
Men
2.
Materials
3.
Methods
4.
Money
5.
Market
Calvert
menggambarkan daur proses manajemen, yang sekaligus memperlihatkan hubungan
antar fungsi manajemen, yang menciptakan mekanisme dan dinamika manajemen.
Fungsi-fungsi Manajemen Proyek
Fungsi manajemen proyek mengacu pada fungsi manajemen
secara umum. Sebagai pedoman dalam modul ini fungsi manajemen didasarkan pada
pendapat George R. Terry. George R. Terry memberikan empat fungsi fundamental
dari manajemen, yakni :
·
Planning
·
Organizing
·
Actuating
·
Controlling
Arti
penting perencanaan proyek adalah karena perencanaan merupakan proses pemikiran
kreatif dan penentuan secara matang mengenai hal-hal berkenaan dengan
keputusan-keputusan proyek yang akan dilakukan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan proyek yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mencapai tujuan perencanaan proyek secara
efektif, perlu diperhatikan unsur-unsur perencanaan proyek sebagai berikut :
a. Tujuan (objectives), yaitu perumusan
secara jelas dan terperinci mengenai sasaran yang akan dicapai;
b. Kebijakan (policy), yaitu garis-garis
besar cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah
ditetapkan;
c. Prosedur (procedure), yaitu pembagian
tugas serta hubungan-hubungan ke atas dan kesamping antara pelaksana-pelaksana
perencanaan;
d. Evaluasi kemajuan, yaitu penentuan norma-norma dan
standar untuk mengukur kemajuan, secara kuantitatif, kualitatif dan unsur
waktu;
e. Program, yaitu keseluruhan rencana dan
urutan-urutan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Fungsi pengorganisasian proyek memadukan seluruh
sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik sumber daya manusia maupun sumber
daya lainnya ke arah tercapainya tujuan proyek. Melalui pengorganisasian,
seluruh sumber proyek (project resources) baik berupa manusia maupun
non manusia diatur dan dipadukan sedemikian rupa agar tujuan proyek tercapai
secara efektif dan efisien. Pengorganisasian (organizing) lebih
menunjuk pada process of organization, yaitu kegiatan penyusunan atau
pengalokasian pekerjaan, orang-orang dan benda-benda agar dapat didayagunakan
untuk pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi penggerakan proyek merupakan gerak pelaksanaan
dari kegiatan-kegiatan perencanaan proyek dan pengorganisasian. Penekanan dari
fungsi penggerakan proyek adalah penciptaan kerja sama antara anggota-anggota
kelompok serta pada peningkatan semangat kerja keseluruhan anggota untuk
tercapainya tujuan proyek.
Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen
diperlukan terutama untuk menjawab pertanyaan apakah kegiatan-kegiatan yang
sedang berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pengawasan proyek diartikan sebagai usaha menentukan apa yang sedang
dilaksanakan dengan cara menilai hasil/prestasi yang dicapai dan kalau terdapat
penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan usaha
perbaikan, sehingga semua hasil/prestasi proyek yang dicapai sesuai dengan
rencana.
Jenis atau bentuk pengawasan dapat dibedakan menurut :
1. Pengawasan menurut locus
Menurut lokusnya maka dibedakan antara pengawasan
intern dan pengawasan ekstern. Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang
dilakukan oleh pihak luar organisasi.
2. Pengawasan menurut aktor.
Pengawasan dapat juga dibedakan menurut aktor atau
siapa yang melaksanakan. Pertama, pengawasan oleh kelompok pemeriksa fungsional
dan kedua pengawasan individual atau personal.
3. Pengawasan menurut bidang
Jenis atau bentuk pengawasan dapat dibedakan menurut
bidang yang diawasi, misalnya : anggaran belanja (budgetary and non
budgetary financial control), produksi, pembiayaan, kualitas, pemasaran
dan sebagainya.
Ruang Lingkup Proyek
Proyek merupakan suatu kesatuan kegiatan yang
dilaksanakan untuk menghasilkan suatu hasil atau sasaran tertentu dalam suatu
jangka waktu yang telah ditentukan. Kegiatan tersebut diusahakan melalui
penyediaan sumber-sumber dana, manusia dan peralatan.
Proyek merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dapat
direncanakan, yang di dalamnya menggunakan sumber-sumber (inputs)
misalnya uang dan tenaga kerja, untuk mendapatkan manfaat (benefits)
atau hasil (return) di masa yang akan datang. Aktivitas semacam ini
mempunyai saat mulai (starting point) dan saat berakhir (ending
point).
Proyek publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dalam ekonomi, dengan menggunakan dana anggaran belanja, yang
akhirnya tidak lain merupakan kontribusi warga negara sebagai pembayar pajak.
Program dapat dipahami sebagai serangkaian
kegiatan-kegiatan, proyek-proyek, proses-proses atau pelayanan/ jasa-jasa yang
terorganisasi dan diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan khusus.
Tujuan proyek adalah hasil-hasil yang diharapkan akan
dicapai oleh proyek dan program pembangunan. Tujuan ini dapat disusun secara
bertingkat (hierarki) menjadi dua tahap atau lebih, misalnya tujuan
jangka pendek, tujuan jangka menengah, dan jangka panjang, atau dari suatu
tujuan yang lebih rendah tingkatannya menuju suatu tujuan yang lebih tinggi
tingkatannya, dan seterusnya.
Output proyek
(hasil) yang dimaksud adalah produk atau jasa tertentu yang diharapkan dapat
dihasilkan oleh suatu kegiatan dari input yang tersedia, untuk mencapai tujuan
proyek/program. Sedangkan effect proyek (pengaruh langsung)
adalah hasil yang diperoleh dari penggunaan outputproyek. Dan
dampak (impact) proyek ialah hasil yang diperoleh dari efek proyek.
Monitoring (Pemantauan)
meliputi kegiatan mengamati/ meninjau kembali/mempelajari dan kegiatan menilik
(mengawasi), yang dilakukan secara terus menerus atau berkala oleh pengelola
proyek di setiap tingkatan pelaksanaan kegiatan, untuk memastikan bahwa
pengadaan/penggunaan input, jadwal kerja, hasil yang ditargetkan dan
tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan berjalan sesuai dengan rencana.
Manfaat, Biaya dan Umur Proyek
Ada 3 manfaat proyek yaitu
1.
Manfaat
langsung (direct benefits)
2.
Manfaat
tak langsung (indirect benefits)
3.
Manfaat
tak kentara (intangible benefits).
Manfaat
langsung dari suatu proyek maksudnya adalah kenaikan nilai hasil produksi
barang atau jasa atau penurunan biaya sebagai akibat langsung dari proyek.
Kenaikan nilai hasil produksi tersebut dapat berupa meningkatnya jumlah hasil
(kuantitas) dan atau meningkatnya mutu produksi (kualitas).
Manfaat tak langsung adalah manfaat yang ditimbulkan
secara tidak langsung dari suatu proyek yang merupakan multiplier effects dari
proyek. Dapat dikatakan bahwa manfaat tidak langsung mencakup dampak
ganda (multiplier effects), manfaat karena besarnya usaha (economic
scales), manfaat dari peningkatan pendidikan dan kesehatan terhadap
produktivitas tenaga kerja dan sebagainya.
Manfaat tak kentara dari suatu proyek adalah manfaat
yang sukar untuk diukur secara kuantitatif misalnya dengan uang. Beberapa dari
manfaat tak kentara tersebut di antaranya muncul dalam bentuk perbaikan
lingkungan hidup, manfaat dari perbaikan pemerataan pendapatan, manfaat dari
meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan sebagainya.
Biaya atau pengeluaran proyek (project
expenditure) adalah hanya biaya-biaya atau ongkos-ongkos yang akan
dikeluarkan di masa yang akan datang (future costs) untuk
memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future returns).
Proyek dapat dibedakan ke dalam dua bentuk umum, yaitu
proyek publik dan proyek swasta. Prof Soemardi Reksopoetranto mengelompokkan
proyek-proyek pembangunan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
1.
Padat
modal (capital intensive)
2.
Padat
karya (labour intensive)
Umur ekonomis sesuatu asset adalah jumlah tahun selama
pemakaian aset tersebut dapat meminimumkan biaya tahunannya. Untuk
proyek-proyek yang mempunyai investasi modal yang besar sekali, lebih mudah
untuk menggunakan umur teknis.
ANALISIS
PENGGANTIAN
5.1 Alasan-Alasan
Analisis Penggantian
Sebuah keputusan yang seringkali dihadapi oleh perusahaan maupun organisasi pemerintah adalah apakah aset yang ada saat ini harus dihentikan dari penggunaannya, diteruskan setelah dilakukan perbaikan, atau diganti dengan aset baru. Oleh karena itu, masalah penggantian (replacement problem) memerlukan analisis ekonomi teknik yang sangat hati-hati agar dapat diperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnya dapat memperbaiki efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.
Kadang-kadang analisis ini berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (abandonment) atau apakah kita tetap mempertahankan aset tersebut sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan utama. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan perubahan tersebut dapat dipenuhi dengan memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah ada saat ini atau apakah harus mengganti aset yang ada saat ini (aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai defender, dengan sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif aset pengganti (baru) kemudian disebut sebagai penantang (challenger).
ALASAN-ALASAN ANALISIS PENGGANTIAN
Empat alasan utama yang meringkas sebagian besar penyebab penggantian aset adalah sbb:
Empat alasan utama yang meringkas sebagian besar penyebab penggantian aset adalah sbb:
1. Kerusakan (pemburukan) fisik :
adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset. Biasanya, penggunaan
berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah aset menjadi kurang
efisien.
2. Keperluan perubahan : aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)
3. Teknologi : Dampak perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan berbeda-beda. Contoh : peralatan manufaktur terotomatisasi. -> kategori lain dari keusangan (obsolescence)
4. Pendanaan : Faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh : menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset tersebut. -> dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)
Umur ekonomi (economic life) adalah periode waktu (tahun) yang menghasilkan equivalent uniform annual cost (EUAC) minimum dari kepemilikan dan pengoperasian sebuah aset.
Umur kepemilikan (ownership life) adalah periode antara tanggal perolehan dan tanggal “pembuangan” (disposal) oleh seorang pemilik. Contoh : sebuah mobil dapat berfungsi sebagai kendaraan keluarga utama untuk beberapa tahun dan kemudian berfungsi sebagai angkutan lokal untuk beberapa tahun kemudian.
Umur fisik (physical life) adalah periode antara perolehan awal dan pelepasan (pembuangan) akhir sebuah aset selama rangkaian kepemilikannya. Contoh : mobil yang baru saja digambarkan dapat memiliki beberapa pemilik selama keberadaannya.
Masa manfaat (useful life) adalah periode waktu (tahun) selama sebuah aset berada dalam masa produktif (baik sebagai aset utama maupun cadangan). Masa manfaat adalah estimasi seberapa lama sebuah aset diharapkan dapat dimanfaatkan dalam perdagangan atau bisnis untuk menghasilkan pendapatan.
5.2 Faktor-Faktor
Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Analisis Penggantian
1. FAKTOR-FAKTOR YANG
HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM ANALISIS PENGGANTIAN
Kesalahan hasil analisis akan sangat membahayakan
keputusan yang logis, sehingga ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
dalam analisis penggantian :
·
Kesalahan estimasi masa lalu
Setiap kesalahan estimasi
yang dibuat pada analisis sebelumnya terhadap aset lama tidaklah relevan
(kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh : ketika nilai buku (BV)
sebuah aset lebih besar daripada nilai pasar (MV) masa sekarangnya,
perbedaannya seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan estimasi. ‘Kesalahan’
tersebut juga timbul ketika kapasitas tidak lagi mencukupi, biaya pemeliharaan
lebih tinggi dari yang diantipasi dst. Faktanya adalah bhw kerugian tsb
telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian ini tetap timbul
tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
·
Perangkap Sunk Cost (Biaya
Tertanam)
Jika pajak dilibatkan,
kita harus memasukkan sunk cost ke dalam analisis ekonomi teknik.
Kesalahan serius dapat terjadi dalam praktek jika sunk cost ditangani secara
tidak tepat dalam.
·
Sunk cost (yaitu MV-BV<0)
berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan
pada harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan
menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan
aset lama.
·
Nilai investasi aset lama
dan pandangan pihak luar (outsider viewpoint)
“Titik pandang pihak luar
(outsider viewpoint)” untuk memperkirakan jumlah investasi aset lama
(defender). Outsider Viewpoint adalah perspektif pihak ketiga yang
netral dalam menetapkan MV sebuah aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang
ini mendorong analis untuk memfokuskan pada arus kas saat ini dan masa datang,
sehingga menghindari godaan untuk memikirkan biaya masa lalu.
·
MV saat ini yang dapat dicapai (dimodifikasi
oleh pengaruh pajak penghasilan)
adalah jumlah investasi
yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis
penggantian. Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan
biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (opportunity
forgone principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset
yang ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat
dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity
cost mempertahankan aset lama (defender).
Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya
untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan
penantang (aset pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini
harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan
investasi total aset lama.
Ketika menggunakan outsider viewpoint, total
investasi aset lama adalah opportunity cost dari tidak menjual aset
yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya memperbaikinya sehingga
dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset baru yang layak
dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari
harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider
viewpoint untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan
menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset
pengganti.
5.3 Masalah
Penggantian Yang Khas
Analisis incremental
biasanya dinyatakan juga sebagai biaya diferensial, biaya marjinal, atau biaya
relevan. Analisis incremental ini fleksibel, dimana data dapat dihitung dan
disajikan untuk alternative keputusan berdasarkan periode, seperti hari,
minggu, bulan atau tahun. Analisis incremental digunakan dalam pengambilan
keputusan ketika jumlah dari alternatif keputusan dan keadaan alam sangat
besar. Penggunaan tabel payoff atau pohon keputusan mungkin terlalu rumit untuk
digunakan, sehingga dalam pengambilan keputusan dilakukan pendekatan yang telah
disederhanakan. Pendekatan ini membantu pemimpin perusahaan untuk melakukan
sejumlah keputusan yang tepat dalam waktu yang relatif singkat. Analisis ini
dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bidang pemasaran atau bidang
produksi. Analisis incremental adalah cara pengambilan keputusan di mana biaya operasional
atau pendapatan dari satu alternatif dibandingkan dengan alternatif lain.
Alternatif keputusan terbaik adalah biaya operasional terkecil atau pendapatan
yang terbesar. Analisis incremental dapat digunakan untuk mengevaluasi
alternatif-alternatif keputusan, seperti:
· Menyimpan
atau mengganti barang tertentu
· Membuat
atau membeli sejumlah barang tertentu
· Menjual
sekarang atau memproses barang lebih lanjut
· Menyewa
ruangan lain atau melanjutkan kegiatan
· Melanjutkan
atau menghentikan produksi
· Menerima
atau menolak penawaran khusus
· Perubahan
jangka waktu kredit
Rumus=
Probabilitas (P) bahwa akan ada permintaan barang ke-n
sama dengan probabilitas bahwa permintaan barang akan sama atau lebih besar
dari n. Ini berarti tidak akan ada permintaan untuk barang ke-n apabila
permintaan barang lebih kecil dari n, sehingga jumlah dari kedua nilai
probabilitas ialah satu.
P(D
≥ n) + P(D < n) = 1
Apabila menyediakan barang ke-n dan ada permintaan untuk
barang tersebut, kemungkinan akan mengalami kerugian 0 (nol). Namun,
apabila menyediakan barang ke-n dan tidak ada permintaan, maka akan mengalami
kerugian karena penyediaan berlebih (over stocking) sebesar :
Lo.
EL (Q > n) = Lo . P(D < n)
Apabila tidak menyediakan barang ke-n tetapi ada
permintaan untuk barang tersebut, kemungkinan akan mengalami kerugian akibat
penyediaan kurang sebesar Lu. Sebaliknya, apabila tidak menyediakan barang ke-n
dan tidak ada permintaan untuk barang tersebut, tidak akan mengalami
kerugian. Harapan kerugian karena tidak menyediakan barang ke-n sebesar
penyediaan berlebih dikalikan probabilitas.
EL
(Q < n) = Lo . P(D ≥ n)
Syarat yang diperlukan untuk menyediakan barang ke-n
ialah apabila harapan menyediakan akan sama atau lebih kecil dari harapan
kerugian tidak menyediakan. Dengan kata lain, dapat dituliskan hubungan
berikut:
Lo
. P(D < n) ≤ Lu . P(D ≥ n)
Jumlah probabilitas dari kedua kejadian tersebut sama
dengan satu, yaitu P(D ≥ n) + P(D < n) = 1. Karena P(D ≥ n) = 1 – P(D < n), maka
dapat ditulis :
Lo
. P(D < n) ≤ Lu . P(D ≥ n)
Lo
. P(D < n) ≤ Lu . [1 – P(D < n)]
Lo
. P(D < n) ≤ Lu – Lu . P(D < n)
Jika ditambahkan Lu . P(D < n) di kedua belah pihak
Lo
. P(D < n) + Lu . P(D < n) ≤ Lu – Lu . P(D < n) + Lu . P(D <
n) Lo . P(D < n) + Lu . P(D < n) ≤ Lu P(D < n) . [Lo + Lu]
≤ Lu
Dengan
membagi kedua belah pihak dengan Lo + Lu , diperoleh
5.4
ALUR KEPUTUSAN PENGGANTIAN YANG KHAS
LATAR BELAKANG
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.<a h
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan. Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
TINJAUAN
MATERI
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut adalah : yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
1.Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
2.Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
3.Kewenangan
Setelah Diskusi Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
4.Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara atau proses pengambilan suatu keputusan yang dilakukan perusahaan ini jika terjadi suatu kesalahan yang disebabkan oleh pegawai?
2. Apakah perlu pengambilan keputusan dilakukan dalam suatu perusahaan? Jelaskan
3. Jika perusahaan ini pendapatannya terus menurun setiap tahunnya. Kebijakan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulanginya.?
4. Siapa yang biasa mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan perusahaan?
5. Menurut anda apakah itu pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan?
Jawab :
1. Tergantung dari seberapa fatal pegawai itu melakukan kesalahan, biasanya kami akan memaggil pihak yang bersangkutan untuk dimintai keterangan, hal ini biasa dilakukan oleh manajemen personalia. Jika kesalahan sudah tidak dapat di tolelir lagi, maka kami akan memberhentikan pegawai tersebut, tapi jika kesalahan masi ringan, kami biasanya memberikan peringatan. Semua hal ini tentu saja diputuskan berdasarkan bukti yang telah ada/kongkrit
2. Tentu saja sangat perlu, mengingat tiap tiap hal yang kami lakukan memiliki beberapa option, yang semuanya sangat sulit untuk memutuskan mana yang terbaik, karena keputusan yang akan diambil bisa saja bukan membuat perusahaan menjadi lebih maju, melainkan menjadi semakin terbelakang. oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengetahui secara mendetail tiap-tiap option atau kebijakan yang akan diambil. Dan setelah itu barulah diambil keputusan.
3. Biasanya perusahaan pusat akan mengirim tim survey untuk melihat apa yang menyebabkan anak perusahaannya ini mengalami penurunan pendapatan. Disamping itu perusahaan akan terus mencari apa kendala dan bagaimana cara mengatasinya agar dapat menjadi daya tambah dalam perusahaan ini kedepannya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Kebijakannya biasanya adalah pengurangan pegawai dengan cara melihat kinerja para pegawai, melakukan promosi besar-besaran untuk menarik perhatian para wisatawan.
4. Kebijakan perusahaan ditentukan oleh perusahaan pusat yaitu Aerowisata Garuda Indonesia. Tetapi peran serta hotel ini dan tiap tiap departemennya juga diperhatikan dalam pengambilan keputusan perusahaan dengan persetujuan owner tentunya, atau wakilnya dalam perusahaan tersebut yaitu GM(general manager)
5. Suatu tindakan yang harus di lakukan untuk dapat memajukan dan menyelesaikan masalah dalam suatu perusahaan. Tetapi keputusan yang diambil itu pun harus dengan pertimbangan yang matang tentang bagaimana jadinya perusahaan itu mendatang setelah keputusan diambil.
PEMBAHASAN
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERUSAHAAN
Pengambilan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi rencana. Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada. Keputusan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Keputusan-kepputusan yang diprogramkan (programmed decisions)
2. Keputusan-keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decisions).
Tingkat ketidakpastian dalam berbagai situasi akan berbeda-beda oleh karena itu, manajer akan menghadapi tiga macam situasi, yaitu:
1. Dalam kondisi kepastian (certainy),
2. Dalam kondisi risiko (risk),
3. Dalam kondisi ketidakpastian.
Proses pembuatan keputusan
1. pemahaman dan perumusan masalah,
2. pengumpulan dan analisa data yang relevan,
3. pengembangan alternatife-alternatif,
4. evaluasi alternatife-alternatif,
5. pemilihan alternative terbaik,
6. implementasi keputusan,
7. evaluasi hasil-hasil keputusan.
Keterlibatan Bahan dalam pengambilan keputusan
pengambilan keputusan kelompok banyak manajer merasa keputusan-keputusan yang dibuat kelompok, seperti panitia, lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan yang lain. Manajer lainnya sangat keras menghindari keterlibatan kelompok, karena mereka merasa hal itu lambat, tidak ptaktis dan sering mengjasilkan keputusan-keputusan yang kurang berbobot. Berbagai Gaya Pembuatan Keputusan Manajemen
A. manajer membuat keputusan sendiri,
B. manajer mendapatkan informasi yang diperlukan dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai.
C. Manajer membicarakan masalah dengan yang lain dan mendapat gagasan-gagasan dan saran-sara.
D. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan lainnya sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatif.
E. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan lainnya sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun dan memilih alternatif-alternatif.
METODE-METODE KUANTITATIF DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Teknik-tekniknya antara lain:
1. Management science
2. Operations research
Cirri-ciri riset operasi:
1. Terpusat pada pembuatan keputusan,
2. Penggunaan metode ilmiah,
3. Penggunaan model matematika,
4. Efektivitas ekonomis,
5. Bergantung pada computer,
6. Pendekatan tim,
7. Orientasi sistem.
Tahap-tahap pendekatan riset:
1. diagnosa masalah,
2. perumusan masalah,
3. pembuatan model,
4. analisa model,
5. implementasi penemuan.
Beberapa model dan teknik riset operasi: programasi linier teori antrian analisa network teori permainan model rantai mảkov programasi dinamik simulasi Aplikasi teknik-teknik riset operasi yaitu masalah-masalah persediaan alokasi antrian (garis-tunggu) pengurutan routing (scheduling) penggantian persaingan pencarian.Analisa proses pengambilan keputusan dalam senggigi beach Lombok Menurut perusahaan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan adalah. Suatu tindakan yang harus di lakukan untuk dapat memajukan dan menyelesaikan masalah dalam suatu perusahaan. Tetapi keputusan yang diambil itu pun harus dengan pertimbangan yang matang tentang bagaimana jadinya perusahaan itu mendatang setelah keputusan diambil..cara atau proses pengambilan suatu keputusan yang dilakukan perusahaan ini jika terjadi suatu kesalahan yang disebabkan oleh pegawai adalah Tergantung dari seberapa fatal kah pegawai itu melakukan kesalahan, biasanya perusahaan akan memanggil pihak yang bersangkutan untuk dimintai keterangan, hal ini biasa dilakukan oleh manajemen personalia. Jika kesalahan sudah tidak dapat di tolelir lagi, maka perusahaan akan memberhentikan pegawai tersebut, tapi jika kesalahan masih ringan, perusahaan biasanya memberikan peringatan. Semua hal ini tentu saja diputuskan berdasarkan bukti yang telah ada atau kongkrit. Perlunya pengambilan keputusan dilakukan dalam suatu perusahaan , mengingat tiap-tiap hal yang perusahaan lakukan memiliki beberapa option, yang semuanya sangat sulit untuk memutuskan mana yang terbaik, karena keputusan yang akan diambil bisa saja bukan membuat perusahaan menjadi lebih maju, melainkan menjadi semakin terbelakang. oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengetahui secara mendetail tiap-tiap option atau kebijakan yang akan diambil. Dan setelah itu barulah diambil keputusan. Jika perusahaan ini pendapatannya terus menurun setiap tahunnya. Kebijakan yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulanginya adalah Biasanya perusahaan pusat akan mengirim tim survey untuk melihat apa yang menyebabkan anak perusahaannya ini mengalami penurunan pendapatan. Disamping itu perusahaan akan terus mencari apa kendala dan bagaimana cara mengatasinya agar dapat menjadi daya tambah dalam perusahaan ini kedepannya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Kebijakannya biasanya adalah pengurangan pegawai dengan cara melihat kinerja para pegawai, melakukan promosi besar-besaran untuk menarik perhatian para wisatawan. Yang biasa mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan perusahaan adalah oleh perusahaan pusat yaitu Aerowisata Garuda Indonesia. Tetapi peran serta hotel ini dan tiap-tiap departemennya juga diperhatikan dalam pengambilan keputusan perusahaan dengan persetujuan owner tentunya, atau wakilnya dalam perusahaan tersebut yaitu GM(general manager).
pengambilan keputusan kelompok banyak manajer merasa keputusan-keputusan yang dibuat kelompok, seperti panitia, lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan yang lain. Manajer lainnya sangat keras menghindari keterlibatan kelompok, karena mereka merasa hal itu lambat, tidak ptaktis dan sering mengjasilkan keputusan-keputusan yang kurang berbobot. Berbagai Gaya Pembuatan Keputusan Manajemen
A. manajer membuat keputusan sendiri,
B. manajer mendapatkan informasi yang diperlukan dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai.
C. Manajer membicarakan masalah dengan yang lain dan mendapat gagasan-gagasan dan saran-sara.
D. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan lainnya sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatif.
E. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan lainnya sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun dan memilih alternatif-alternatif.
METODE-METODE KUANTITATIF DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Teknik-tekniknya antara lain:
1. Management science
2. Operations research
Cirri-ciri riset operasi:
1. Terpusat pada pembuatan keputusan,
2. Penggunaan metode ilmiah,
3. Penggunaan model matematika,
4. Efektivitas ekonomis,
5. Bergantung pada computer,
6. Pendekatan tim,
7. Orientasi sistem.
Tahap-tahap pendekatan riset:
1. diagnosa masalah,
2. perumusan masalah,
3. pembuatan model,
4. analisa model,
5. implementasi penemuan.
Beberapa model dan teknik riset operasi: programasi linier teori antrian analisa network teori permainan model rantai mảkov programasi dinamik simulasi Aplikasi teknik-teknik riset operasi yaitu masalah-masalah persediaan alokasi antrian (garis-tunggu) pengurutan routing (scheduling) penggantian persaingan pencarian.Analisa proses pengambilan keputusan dalam senggigi beach Lombok Menurut perusahaan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan adalah. Suatu tindakan yang harus di lakukan untuk dapat memajukan dan menyelesaikan masalah dalam suatu perusahaan. Tetapi keputusan yang diambil itu pun harus dengan pertimbangan yang matang tentang bagaimana jadinya perusahaan itu mendatang setelah keputusan diambil..cara atau proses pengambilan suatu keputusan yang dilakukan perusahaan ini jika terjadi suatu kesalahan yang disebabkan oleh pegawai adalah Tergantung dari seberapa fatal kah pegawai itu melakukan kesalahan, biasanya perusahaan akan memanggil pihak yang bersangkutan untuk dimintai keterangan, hal ini biasa dilakukan oleh manajemen personalia. Jika kesalahan sudah tidak dapat di tolelir lagi, maka perusahaan akan memberhentikan pegawai tersebut, tapi jika kesalahan masih ringan, perusahaan biasanya memberikan peringatan. Semua hal ini tentu saja diputuskan berdasarkan bukti yang telah ada atau kongkrit. Perlunya pengambilan keputusan dilakukan dalam suatu perusahaan , mengingat tiap-tiap hal yang perusahaan lakukan memiliki beberapa option, yang semuanya sangat sulit untuk memutuskan mana yang terbaik, karena keputusan yang akan diambil bisa saja bukan membuat perusahaan menjadi lebih maju, melainkan menjadi semakin terbelakang. oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mengetahui secara mendetail tiap-tiap option atau kebijakan yang akan diambil. Dan setelah itu barulah diambil keputusan. Jika perusahaan ini pendapatannya terus menurun setiap tahunnya. Kebijakan yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulanginya adalah Biasanya perusahaan pusat akan mengirim tim survey untuk melihat apa yang menyebabkan anak perusahaannya ini mengalami penurunan pendapatan. Disamping itu perusahaan akan terus mencari apa kendala dan bagaimana cara mengatasinya agar dapat menjadi daya tambah dalam perusahaan ini kedepannya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Kebijakannya biasanya adalah pengurangan pegawai dengan cara melihat kinerja para pegawai, melakukan promosi besar-besaran untuk menarik perhatian para wisatawan. Yang biasa mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan perusahaan adalah oleh perusahaan pusat yaitu Aerowisata Garuda Indonesia. Tetapi peran serta hotel ini dan tiap-tiap departemennya juga diperhatikan dalam pengambilan keputusan perusahaan dengan persetujuan owner tentunya, atau wakilnya dalam perusahaan tersebut yaitu GM(general manager).
5.5
Menentukan Umur Ekonomi Aset Baru Dan Lama
Depresiasi merupakan penurunan daya guna aktiva tetap
karena peningkatan umur aktiva tersebut atau karena keusangan yang terus
menerus akibat adanya teknologi baru.
Faktor penyebab yang menimbulkan hilangnya prestasi atau berkurangnya nilai aktiva adalah:
1. faktor teknis: karena usang, aus, rusak, ketinggalan zaman
2. faktor ekonomi: karena tidak seimbangnya antara biaya dan penghasilan.
Faktor penyebab yang menimbulkan hilangnya prestasi atau berkurangnya nilai aktiva adalah:
1. faktor teknis: karena usang, aus, rusak, ketinggalan zaman
2. faktor ekonomi: karena tidak seimbangnya antara biaya dan penghasilan.
Depresiasi bisa disebut juga penyusutan
yang Merupakan berkurangnya nilai suatu properti atau aset karena
bertambahnya usia. Berkurangnya nilai tersebut bisa berupa
berkurangnya performance alat, tampilan fisik, kerusakan total,
maupun teknologi yang tertinggal.
Ada pula penyebab terjadinya Depresiasi yaitu sebagai
berikut:
1. Kerusakan akibat
pemakian
2. Penundaan
pemeliharaan
3. Kerusakan akibat
proses kimiawi seperti korosi
4. Kebutuhan
prosuksi yang lebih baru dan lebih besar
5. Penurunan
kinerja alat
6. Perkembangan
teknologi
7. Perkembangan
fasilitas yang lebih baik
Straight-line depreciation
Penyusutan Metode Garis Lurus ini adalah salah satu
metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di
indonesia. Metode garis lurus ini
menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata di sepanjang
masa penggunaannya, sehingga aset tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi
yang sama dari periode ke periode hingga aset ditarik dari penggunaannya dalam
operasional perusahaan.
Contoh Penyusutan Aset Tetap Metode Garis
Lurus :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga
perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13,000,000 dan mesin tersebut ditaksir
memiliki umur ekonomis 10 tahun, dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi
atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih bisa
ditimbang kiloan (spesialisasi orang madura nih, hehe becanda) besi tuanya
dapat dijual seharga Rp 1.000,000. dalam pencatatan akuntansi aset tetap,
perusahaan menggunakan metode garis lurus
Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitungan dengan cara :
Beban Penyusutan = 7/12 x [(Rp 13,000,000 – 1.000,000) : 10 tahun] = Rp 699.999 ==> kita bulatkan saja Rp 700.000
# darimana angka 7/12 ?
Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut
mulai dioperasikan mulai juni, seandainya mesin tersebut diperoleh tanggal 1
januari, maka dihitung dengan cara =
12/12 x [(Rp 13,000,000 – 1.000,000) : 10] …….dan seterusnya
Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama
12 bulan full jadi menggunakan 12/12
Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut :
31 Desember 2014
Debit
|
|
|
Depreciation
|
Rp700.000
|
|||
Kredit
|
|
|
Accumulated Depreciation
|
Rp700.000
|
# Pada akhir periode, penyusutan ini juga harus
dilakukan jurnal penyesuaian, untuk mengakui adanya beban pada aset mesin ini.
penyesuaian atas penyusutan aset tetap ini sejumlah akumulasi penyusutan selama
periode berjalan.
Pencatatan dalam jurnal penyesuaian:
Debit
|
|
|
Accumulated Depreciation
|
Rp700.000
|
||
Kredit
|
|
|
Depreciation Expense
|
Rp700.000
|
Sum-of-Years depreciation
Metode Penyusutan Aktiva Tetap menurut Jumlah Angka
Tahun merupakan suatu metode penyusutan yang dipercepat yaitu sesuai
pertimbangan bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan akan meningkat dengan
bertambahnya usia aset tetap. Atau dengan kata lain, suatu Bilangan pecahan
yang semakin lama semakin kecil.
Tarif penyusutan ditentukan dalam bentuk pecahan yang dihitung dengan cara sebagai berikut :
Tarif penyusutan ditentukan dalam bentuk pecahan yang dihitung dengan cara sebagai berikut :
Pembilang ( numerator ) menggunakan angka tahun
dimulai tahun yang terbesar ke tahun terkecil.
Penyebut ( denumerator ) adalah jumlah
angka tahun.
Apabila umur aktiva sama dengan 4 tahun maka penyebut angka pecahannya adalah jumlah angka tahun yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10. Angka pembilang pada tahun pertama sampai dengan keempat masing-masing adalah 4,3,2, dan 1. Tarif penyusutan tahun pertama adalah 4/10, tahun kedua 3/10, tahun ketiga 2/10 dan tahun keempat 1/10.
Dasar penyusutan dalam metode ini sama dengan metode garis lurus yaitu taksiran nilai buku aktiva
(Nilai perolehan-taksiran residu / nilai sisa).
5.6
PERBANDINGAN ASET LAMA DAN ASET BARU
Umur
ekonomis adaah Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah penyebaran
biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur
perkiraannya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi laporan keuangan, termasuk
penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Metode yang paling mudah dan paling
sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis
lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode
penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat,
penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Kali
ini kita akan lebih membahas apa itu arti dan kegunaan umur ekonomis dalam
dunia bidang ekonomi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Umur
ekonomi menurut kegunaannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu
1.
Umur ekonomi aset baru
Umur
ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam (equivalent
uniform annual cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Sangat penting
untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa
aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimum)
mereka.
MENENTUKAN
UMUR EKONOMI ASET BARU (PENANTANG)
Sangat
penting mengetahui umur ekonomi, EUAC minimum dan total biaya tahun demi tahun
atau biaya tambahan untuk aset baru maupun aset lama sehingga keduanya dapat
dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur ekonomi dan biaya yang paling
hemat keduanya.Untuk sebuah aset baru, umur ekonominya dapat dihitung jika
investasi modal,biaya tahunan dan nilai pasar per tahun diketahui atau dapat
diestimasi.
Analisis
sebelum pajak
PWk
(i%) = I – MVk (P/F,i%,k) + SEj (P/F,i%,j)
TCk
(i%) = MVk-1 – MVk + iMVk-1 + Ek
Contoh
Sebuah
truk forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $20.000 dan diharapkan
memiliki nilai pasar akhir tahun serta biaya tahunan seperti diperlihatkan pada
tabel dibawah ini. Jika MARR sebelum pajak adalah 10% per tahun, berapa lama
aset tersebut harus dipertahankan kegunaannya?
Jawab
:
Penentuan
umur ekonomi N sebelum pajak aset baru :
(1)Akhir
tahun,k Biaya penggunaan pada tahun, k EUAC tahun k
(2)MV,
akhir tahun, k (3)Penyusutan aktual selama tahun, k (4)Biaya modal = 10% dari
MV awal tahun (5)Biaya tahunan (Ek) (6) = (3)+(4)+(5)Total biaya (marginal)
tahun k (TCk) (7)EUACk=[STCj(P/F,10%,j)](A/P,10%,k)
0
$20.000 – – – – –
1
15.000 $5.000=20.000-15.000 $2.000= 20.000×0,1 $2.000 $9.000 $9.000
2
11.250 3.750=15.000-11.250 1.500= 15.000×0,1 3.000 8.250 8.643
3
8.500 2.750=11.250-8500 1.125=11.250×0,1 4.620 8.495 8.600® EUAC minimum (N*=3)
4
6.500 2.000=8500-6500 850=8500×0,1 8.000 10.850 9.082
5
4.750 1.750=6500-4750 650=6.500×0,1 12.000 14.400 9.965
Asumsi
: semua arus kas terjadi pada setiap akhir tahun.
Kolom
3 : Penyusutan aktual untuk setiap tahun adalah perbedaan antara nilai pasar
awal dan akhir tahun. Penyusutan untuk masalah ini tidak dihitung berdasarkan
metode formal namun didasarkan pada hasil kekuatan ekspektasi pasar.
Kolom
4 : Opportunity cost modal pada tahun k adalah 10% dari modal yang tidak
direcover (diinvestasikan dalam aset) pada awal masing-masing tahun.
Kolom
7 : Equivalent uniform annual cost (EUAC) yang akan timbul setiap tahun jika
aset tersebut dipertahankan penggunaannya sampai tahun k, dan selanjutnya
digantikan pada akhir tahun. EUAC minimum terjadi pada akhir tahun N*. ® Pada
aset disini memiliki EUAC minimum jika dipertahankan kegunaannya hanya selama
tiga tahun (yaitu N*=3).
EUAC2
(10%)= $20.000(A/P,10%,2)-$11.250(A/F,10%,2) + [$2.000(P/F,10%,1)
+
$3.000(P/F,10%,2)](A/P,10%,2)
=
$8.643
2.
Umur ekonomi aset lama
Pembandingan
aset baru dengan lama harus dilakukan secara hati-hati karena melibatkan umur
yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur lebih lama dibanding umur
ekonomi sebenarnya sepanjang biaya marginalnya kurang dari EUAC minimum aset
baru.
MENENTUKAN
UMUR EKONOMI ASET LAMA
Jika
tidak ada MV aset lama saat ini atau nanti (dan tidak ada pengeluaran untuk
perbaikan) dan jika biaya operasi aset lama diperkirakan akan meningkat setiap
tahun, maka sisa umur ekonomi yang menghasilkan EUAC paling kecil akan satu
tahun.
Jika
MV lebih besar dari nol dan diharapkan menurun dari tahun ke tahun, maka perlu
dilakukan perhitungan sisa umur ekonomi. Penundaan (postponement) umumnya
diartikan sebagai penundaan keputusan mengenai kapan akan melakukan
penggantian, bukan mengenai keputusan untuk menunda penggantiaN sampai tanggal
masa datang tertent.
Contoh
Misalnya
ingin diketahui berapa lama sebuah truk forklift harus dipertahankan
kegunaannya sebelum diganti dengan truk forklift baru yang data-datanya
diberikan pada contoh 3. Truk lama dalam kasus ini sudah berusia dua tahun,
yang dibeli dengan biaya $13.000 dan memiliki MV yang dapat dicapai saat ini
(realizable MV) sebesar $5.000. Jika dipertahankan, nilai pasar dan biaya
tahunannya diperkirakan akan seperti berikut :
Akhir
tahun k MV akhir tahun k Biaya tahunan, Ek
1
$4.000 $5.500
2
3.000 6.600
3
2.000 7.800
4
1.000 8.800
Tentukan
periode paling ekonomis untuk tetap mempertahankan aset lama sebelum
menggantinya dengan aset pengganti yang ada pada contoh 3. Biaya modal adalah
10% per tahun.
Jawaban
:
Penentuan
umur ekonomi aset lama
(1)Akhir
tahun, k (2)Penyusutan aktual selama tahun k (3)Biaya modal = 10% dari MV awal
tahun (*) (4)Biaya tahunan (Ek) (5)Total biaya (marjinal) atau tahun (TCi)
=(2)+(3)+(4)
(6)EUAC
sampai tahun k
1
$1.000 $500 $5.500 $7.000 $7.000
2
1.000 400 6.600 8.000 7.474
3
1.000 300 7.800 9.100 7.966
4
1.000 200 8.800 10.000 8.406
(*)
tahun satu berdasarkan MV yang dapat dicapai sebesar $5.000
Perhatikan
bahwa EUAC minimum sebesar $7.000 berkaitan dengan mempertahankan aset lama
satu tahun lagi. Namun, biaya marjinal mempertahankan truk untuk tahun kedua
adalah sebesar $8.000, yang masih tetap lebih kecil dari EUAC minimum aset
pengganti (yaitu $8.600 dari contoh 3). Biaya marjinal untuk mempertahankan
aset lama pada tahun ketiga dan tahun selanjutnya lebih besar dari $8.600 EUAC
minimum truk baru. Berdasarkan data yang ada saat ini, paling ekonomis untuk
mempertahankan aset lama selama dua tahun lagi dan selanjutnya menggantinya
dengan aset baru.
PERBANDINGAN
KETIKA MASA MANFAAT ASET LAMA BERBEDA DENGAN ASET PENGGANTI
Situasi
ketiga terjadi ketika masa manfaat aset pengganti terbaik dan aset lama
diketahui, atau dapat diestimasi, namun tidak memiliki nilai yang sama.
Ketika
asumsi berulangan (repeatability) tidak dapat diterapkan, asumsi berakhir
bersamaan (coterminated) dapat digunakan; asumsi ini menggunakan periode studi
terbatas untuk semua alternatif. Jika pengaruh inflasi akan dilibatkan dalam
analisis penggantian, dianjurkan untuk menggunakan asumsi coterminated.
Contoh
Andaikan
kita dihadapkan pada masalah penggantian yang sama dengan contoh di atas,
kecuali bahwa periode masa manfaat yang dibutuhkan adalah (a) tiga tahun atau
(b) empat tahun. Artinya, periode analisis terbatas dengan menggunakan asumsi
coterminated digunakan. Untuk setiap kasus tersebut, alternatif mana yang harus
dipilih?
Jawaban
:
(a)
Untuk perencanaan tiga tahun, secara intuitif kita akan berpikir apakah aset
lama harus dipertahankan tiga tahun lagi ataukah harus segera diganti dengan
aset baru untuk digunakan tiga tahun kemudian. EUAC aset lama untuk tiga tahun
adalah $7.966 dan EUAC aset baru untuk tiga tahun adalah $8.600. Berdasarkan
hal ini, aset lama akan dipertahankan selama tiga tahun. Namun, ini tidaklah
tepat. Dengan memfokuskan pada kolom “total biaya (marginal)”, kita dapat
melihat bahwa aset lama memiliki biaya paling rendah pada dua tahun pertama,
tetapi pada tahun ketiga aset lama ini memiliki biaya sebesar $9.100; sedangkan
biaya tahun pertama aset pengganti adalah $9.000. Dengan demikian, akan lebih
ekonomis untuk mengganti aset lama setelah tahun kedua. Kesimpulan ini dapat
dibuktikan dengan menghitung semua kemungkinan penggantian dan biayanya yang
terkait, untuk selanjutnya menghitung EUAC masing-masing.
(b)
Untuk rentang perencanaan empat tahun, alternatif-alternatif tersebut beserta
biaya-biayanya yang terkait untuk masing-masing tahun dan EUACnya ada dalam
tabel dibawah ini
Penentuan
kapan untuk mengganti aset lama dengan rentang rencana empat tahun
Pertahankan
aset lama untuk Pertahankan aset baru untuk Biaya total (marjinal) untuk setiap
tahun EUAC pada 10% untuk 4 tahun
1
2 3 4
0
tahun 4 tahun -$9.000 -$8.250 -$8.495 -$10.850 -$9.082
1
3 -7.000 -9.000 -8.250 -8.495 -8.301
2
2 -7.000 -8.000 -9.000 -8.250 -8.005 ® negatif terkecil
3
1 -7.000 -8.000 -9.100 -9.000 -8.190
4
0 -7.000 -8.000 -9.100 10.000 -8.406
Jadi,
alternatif paling ekonomis adalah mempertahankan aset lama selama dua tahun
lagi kemudian menggantinya dengan aset baru, untuk dipertahankan dua tahun
kemudian. Jika analisis penggantian melibatkan aset lama yang tidak dapat lagi
digunakan akibat perubahan teknologi, keharusan perbaikan, dst, maka pilihan
diantara dua atau lebih alternatif harus dibuat.
Contoh
Sebuah
robot digunakan dalam sebuah laboratorium komersial untuk menangani sampel
keramik yang ditempatkan dalam ruang bertemperatur tinggi yang merupakan bagian
dari sebuah prosedur pengujian. Karena adanya perubahan kebutuhan konsumen,
robot tersebut tidak akan dapat memenuhi persyaratan kebutuhan masa datang.
Sedangkan di masa datang akan diperlukan pengujian sampel material keramik yang
lebih besar, juga dengan temperatur yang makin tinggi. Kedua perubahan ini akan
melebihi kemampuan operasi robot yang ada saat ini.
Karena
situasi ini, dua robot berteknologi tinggi telah dipilih untuk dilakukan
analisis ekonomi dan perbandingan diantara keduanya. Estimasi berikut ini telah
dikembangkan dari informasi yang diberikan oleh beberapa pengguna robot-robot
tersebut dan data-data yang diperoleh dari pembuat robot tersebut. MARR sebelum
pajak perusahaan adalah 25% per tahun. Berdasarkan informasi ini, robot mana
yang secara ekonomi lebih dipilih?
ROBOT
R1
R2
Investasi
modal harga pembelian -$38.200 -$51.000
Biaya
pemasangan -2.000 -5.500
Biaya
tahunan -1.400 dalam tahun 1, dan meningkat setelahnya pada tingkat 8%/tahun
-1.000 pada tahun 1, dan meningkat setelahnya pada $150/tahun
Masa
manfaat (tahun) 6 110
Nilai
pasar -$1.500 +$7.000
Jawaban
:
Asumsi
berulangan (repeatability) dengan metode AW digunakan dalam pembandingan kedua
robot. Kedua robot tersebut, jika terpilih, diharapkan dapat memberikan jasa
yang diinginkan selama periode masa manfaat totalnya. Demikian pula kedua robot
paling mungkin akan diganti pada akhir masa hidupnya dengan robot baru
pengganti yang lebih baik. Ekuitas biaya tahunan (annual equivalent cost)
sebuah penantang baru pada saat itu harus lebih kecil dari model R1 atau R2 dan
harus memberikan jasa yang sama atau lebih baik karena perkembangan teknologi
yang terus berlanjut serta persaingan diantara pembuat robot.
Estimasi
biaya tahunan R1 adalah urutan kas geometris dimulai tahun pertama. Convenience
rate yang dibutuhkan untuk menghitung PW urutan ini adalah
icr
= (0,25-0,008)/1,08 = 0,1574 atau 15,74%.
Nilai
sisa (salvage value) negatif (-$1.500) menunjukkan biaya neto yang diharapkan
untuk pelepasan aset pada akhir tahun keenam.
AWR1(25%)
= -($38.200+$2.000)(A/P,25%,6) –($1.400/1,08)(P/A,15,74%,6)
–
($1.500)(A/F,25%,6)
=
-$15.382
Untuk
model R2, AW selama masa manfaatnya adalah
AW
(25%) = -($51.000+$5.500)(A/P,25%,10)
–[$1.000(P/A,25%,10)+$150(P/G,25%,10)](A/P,25%,10)
+$7.000(A/F,25%,10)
=
-$17.035
Robot
pengganti R1 secara ekonomis lebih dipilih karena AW selama masa manfaatnya
memiliki nilai negatif paling kecil (-$15.382).
Berdasarkan
konsep di atas, peran perhitungan ekonomi sangatlah penting dalam segala bidang
termasuk dalam pemiihan alat rumah tanngga dan di dunia usaha maupun industri.
Penting, di karenakan umur ekonomis bisa berpengaruh dengan penghasilan
produksi, laba, investasi dan kemajuan dalam kegiatan ekonomi. Bisa di
analogikan umur ekonomis sebagai pedoman peritungan dalam mengambl keputusan
dalan hal kegiatan ekomnomi. Makin kita memperhatikan masalah umur ekonomis,
makin kecil kemungkinan kita mengalami kerugian. Jadi, menurut saya itulah
pentinnya umur ekonomis dalm kegiatan perekonomian.
Berikut
ini, salah satu kasus perhitungan umur ekonomis dalam bidang produksi listrik
B.
KASUS UMUR EKONOMI
Pemilihan
Mesin Penggerak
Berdasarkan
hasil survey lapangan bahwa mesin yang dapat digunakan untuk mesin penggerak
generator PLTBG adalah mesin diesel dan bensin. Di pasaran untuk mesin bensin
harganya jauh lebih mahal dari mesin diesel dengan daya yang sama dan untuk
daya yang besar hanya mesin diesel yang dapat digunakan sebab tidak adanya
mesin bensin dengan daya besar di pasaran. Penggunaan kedua jenis mesin
tersebut dalam kenyataannya menghasilkan efisiensi yang rendah sehingga perlu
adanya modifikasi.
Modifikasi
yang perlu dilakukan untuk mengubah mesin diesel menjadi mesin berbahan bakar
biogas adalah dengan cara menambahkan conversion kit dan mixer. Fungsi
conversion kit adalah untuk mengatur debit dan menurunkan tekanan aliran bahan
bakar sesuai dengan tekanan operasional yang diinginkan sedangkan mixer
berfungsi sebagai pencampur bahan bakar dengan udara. Pemasangan mixer terletak
pada saluran masuk udara dan conversion kit terpasang antara mixer dan tabung
gas (Gas holder). Sistem modifikasi ini menggunakan sistem dualfuel yaitu mesin
menggunakan dua bahan bakar yang dilakukan secara bersamaan dengan komposisi
20% solar dan 80% biogas . Hal ini dilakukan karena titik nyala pembakaran
biogas sangat tinggi yaitu sekitar 645°C-750°C.
Skema
pemasangan mixer dan conversion kit pada mesin diesel
Modifikasi
mesin bensin hampir sama dengan mesin diesel yaitu dengan cara menambah
Conversion kit dan mixer. Perbedaannya adalah pada mesin bensin bahan bakar
biogas dapat digunakan 100%, hal ini dikarenakan adanya busi sehingga bahan
bakar biogas akan cepat terbakar. Pemasangan mixer terletak antara saringan
udara dan karburator, sedangkan Conversion kit terpasang antara mixer dan
tabung gas (gas holder). Perkiraan biaya untuk pembelian Conversion kit dan
mixer yaitu sekitar Rp. 4.800.000,00 untuk kondisi alat baru.
Perhitungan
ekonomi
Perhitungan
ekonomi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) untuk peternakan
sedang dan besar dengan pemakaian mesin diesel dan bensin , dan dibandingkan
dengan keuntungan listrik yang dihasilkan yang disesuaikan dengan tarif dasar
listrik PLN.
Tabel
2. Perkiraan biaya investasi PLTBG pada peternakan sedang dan besar
Tabel
3. Perkiraan biaya operasi PLTBG pada peternakan sedang dan besar
Biaya
investasi dari mesin diesel lebih kecil dari pada mesin bensin, sehingga mesin
diesel lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Di lain sisi dari aspek perawatan
mesin diesel dan mesin bensin dapat dikatakan sebanding dan membutuhkan biaya
yang relatif sama. Dilihat dari aspek operasi mesin diesel lebih mudah,
mempunyai umur operasi yang lama dan menggunakan sedikit bahan bakar untuk
penyediaan daya yang sama dibandingkan dengan mesin bensin. Hal ini dapat
dijadikan alasan bahwa mesin diesel lebih menguntungkan sebagai mesin penggerak
pada PLTBG.
Keuntungan
dari membangkitkan listrik dari PLTBG adalah energi listrik yang dapat hasilkan
dikalikan dengan harga listrik yang harus dibayar pemakai jika menggunakan
listrik dari PLN. Harga listrik Rp. 545/kWh dan biaya beban Rp. 30.000,00/kVA.
Nilai rupiah yang dapat dihasilkan dari membangkitkan listrik dari biogas pada
peternakan sedang dengan daya 3 kW (4 kVA) dalam satu tahun dengan penggunaan
tiap hari 24 jam adalah Rp. 15.762.600,00.
Analisa
ekonomi pembangkit listrik tenaga biogas dengan mesin penggerak dari mesin
diesel untuk peternakan skala sedang, jika bunga investasi untuk kredit dari
bank 19 % adalah :
Total
investasi = Rp. 7.300.000,00 + Rp. 7.300.000,00 x 19% = Rp. 8.687.000,00
Umur
teknis ekonomis 10 Tahun
Depresiasi
= Rp. 8.687.000,00 / 10 = Rp. 868.700,00
Cash
flow = Keuntungan + Depresiasi- biaya operasional
=
Rp. 15.762.600,00 +Rp. 868.700,00 – Rp. 10.316.000,00 = Rp. 6.220.400,00
IRR(Initial
Rate of Return) = 72 %
NPV
(Net Present Value) = Rp. 15.726.618,00
BCR
(Benefit Cost Ratio ) = 1,45
PB
( Pay back) = 1 tahun 5 bulan
Nilai
rupiah yang dapat dihasilkan, sesuai harga listrik dari PLN, dari membangkitkan
listrik dengan biogas pada peternakan besar dengan daya 15 kW (19 kVA) dalam
satu tahun dengan penggunaan tiap hari 24 jam adalah Rp. 78.453.000,00. Jika
bunga investasi untuk kredit dari bank 19 % maka analisa pembangkit listrik
tenaga biogas untuk peternakan skala besar adalah:
Total
investasi = Rp. 56.300.000,00 + Rp. 56.300.000,00 x 19% = Rp. 66.997.000,00
Umur
teknis ekonomis 10 Tahun
Depresiasi
= Rp. 66.997.000,00 / 10 = Rp. 6.699.700,00
Cash
flow = Keuntungan + Depresiasi- biaya operasional
=
Rp. 78.453.000,00 + Rp. 6.699.700,00 – Rp. 22.883.600,00 = Rp. 61.537.200,00
IRR(Initial
Rate of Return) = 93 %
NPV
(Net Present Value) = Rp. 170.743.335,00
BCR
(Benefit Cost Ratio ) = 2,87
PB
( Pay back) = 1 tahun 1 bulan
Berdasarkan
hasil perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan untuk skala peternakan sedang
dan besar lebih baik menggunakan mesin diesel, disamping ekonomis aspek operasi
mesin diesel lebih mudah dibandingkan dengan mesin bensin. Umur operasi mesin
diesel mempunyai jangka waktu yang lama.
Kendala
yang dihadapi untuk pembangunan PLTBG adalah modal awal yang besar, kurangnya penguasaan
ilmu tentang pembangunan PLTBG, adanya keraguaan dari pemilik peternakan
tentang berhasil tidaknya PLTBG, kurangnya perhatian pemerintah tentang
penelitian PLTBG dan kurangnya pemberian bantuan dana bagi pemilik peternakan.
Saran untuk mengatasi kendala diatas adalah peminjaman modal ke bank atau
pemberian kredit lunak oleh pemerintah kepada pemilik peternakan, perlunya
mempelajari lebih dalam modifikasi yang perlu dilakukan pada mesin untuk PLTBG,
pemberian kucuran dana untuk penelitian dari pemerintah, perlunya adanya
penyuluhan terhadap peternak sapi sehingga tidak adanya keraguan lagi dari para
peternak untuk pembangunan PLTBG.
A.
SOLUSI
Pemilihan
mesin harus berdasarkan daya yang dapat dihasilkan oleh digester, harga mesin,
biaya modifikasi dan aspek operasi dan pemeliharaan.
Mesin
penggerak generator pada PLTBG untuk skala peternakan sedang dan besar lebih
baik dengan penggunaan mesin diesel karena dari aspek ekonomis , operasi dan
pemeliharaan lebih baik disbanding dengan mesin bensin.
Perlu
adanya kerjasama antara pemerintah maupun pihak swasta dengan peternakan sapi
untuk pembangunan PLTBG.
5.7
Penghentian Tanpa Penggantian
Penghentian adopsi ada dua jenis, yaitu penggantian
(replacement) dan disenchantment. Masing-masing jenis mempunyai ciri serta
alasan sendiri.
a) Penggantian (replacement)
Penggantian adalah keputusan untuk menolak suatu pembaruan karena pengguna mempertimbangkan sesuatu hal atau pembaruan lain yang dianggap lebih baik dari yang ditawarkan sekarang. Pembaruan yang terjadi, seperti penggunaan scanner untuk komputer dengan perangkat lunak Windows XP dianggap lebih bermanfaat daripada menggunakan Windows 98. Pada windows XP, generasi perangkat lunak yang lebih baru dibandingkan keduanya, penggunaan scanner jauh lebih sederhana. Pengguna tidak perlu melakukan prosedur apapun, asal sacnner sudah tersambung dengan sumber listrik.
b) Disenchantment
Disenchantment adalah keputusan untuk menolak suatu pembaruan setelah mencoba mengadopsi beberapa waktu karena ketidakpuasan atau melihat dampak buruk dari pembaruan itu sendiri. Terkadang disenchantment terjadi karena salah menggunakan pembaruan karena kurang informasi. Kembali ke contoh perangkat lunak dari microsoft, yaitu windows 98 danwindows 2000. Windows 98 karena lebih dulu muncul ternyata jauh lebih baik dan lebih compatible dibandingkan dengan windows 2000.
f) Saluran komunikasi
Pengenalan pembaruan tidak mungkin terjadi tanpa adanya teknik penyebaran tertentu. Upaya-upaya memperkenalkan pembaruan biasanya dilakukan melalui saluran komunikasi. Rujukan saluran komunikasi sering kali berupa media massa atau narasumber yang bersifat lokal atau kosmopolitan.
a) Penggantian (replacement)
Penggantian adalah keputusan untuk menolak suatu pembaruan karena pengguna mempertimbangkan sesuatu hal atau pembaruan lain yang dianggap lebih baik dari yang ditawarkan sekarang. Pembaruan yang terjadi, seperti penggunaan scanner untuk komputer dengan perangkat lunak Windows XP dianggap lebih bermanfaat daripada menggunakan Windows 98. Pada windows XP, generasi perangkat lunak yang lebih baru dibandingkan keduanya, penggunaan scanner jauh lebih sederhana. Pengguna tidak perlu melakukan prosedur apapun, asal sacnner sudah tersambung dengan sumber listrik.
b) Disenchantment
Disenchantment adalah keputusan untuk menolak suatu pembaruan setelah mencoba mengadopsi beberapa waktu karena ketidakpuasan atau melihat dampak buruk dari pembaruan itu sendiri. Terkadang disenchantment terjadi karena salah menggunakan pembaruan karena kurang informasi. Kembali ke contoh perangkat lunak dari microsoft, yaitu windows 98 danwindows 2000. Windows 98 karena lebih dulu muncul ternyata jauh lebih baik dan lebih compatible dibandingkan dengan windows 2000.
f) Saluran komunikasi
Pengenalan pembaruan tidak mungkin terjadi tanpa adanya teknik penyebaran tertentu. Upaya-upaya memperkenalkan pembaruan biasanya dilakukan melalui saluran komunikasi. Rujukan saluran komunikasi sering kali berupa media massa atau narasumber yang bersifat lokal atau kosmopolitan.
1) Saluran media massa
Saluran komunikasi media massa merupakan perangkat penyebaran pesan melalui media massa, seperti radio, TV dan surat kabar. Media massa menyampaikan pesan atau pembaruan secara tidak langsung. Penyebaran yang terjadi mencakup pemirsa/masyarakat pengguna dalam jumlah yang banyak. Pesan melalui media massa dengan memanfaatkan teknik perekaman, dapat diulang-ulang sesuai dengan kebutuhan dan bersifat menetap karena menggunakan format tertentu. Media massa secara efektif dapat dimaksimalkan penggunaannya pada saat masyarakat berada pada tahap pengetahuan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar