Teknologi Speech Recognition

SPEECH RECOGNITION SEBAGAI FUNGSI MOUSE UNTUK MEMBANTU PENGGUNA KOMPUTER DENGAN KETERBATASAN KHUSUS 

Mouse adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer yang berfungsi membantu pengguna komputer untuk mengarahkan kursor atau panah pada sistem operasi windows dan sejenisnya. Pada penelitian ini, akan dirancang pengganti fungsi mouse yang dikendalikan  oleh suara. Alat ini dibuat untuk pengguna komputer dengan keterbatasan khusus dalam hal ini tuna daksa.  Penelitian ini menggabungkan teknologi Speech Recognition dengan teknologi kendali elektronik menggunakan peralatan kontrol untuk membuat pengganti fungsi mouse menggunakan suara. Speech Recognition adalah sistem yang berfungsi untuk mengkonversi bahasa lisan ke dalam input data. Sistem input ucapan manusia, sistem akan mengidentifikasi kata yang diucapkan atau frase dan menjadi input data untuk peralatan kontrol. Pengendalian peralatan ini membutuhkan sebuah kata sederhana dan sistem hanya dapat mengenali sejumlah kata-kata. Sistem ini biasanya lebih akurat dan lebih mudah dilatih, tetapi tidak bisa mengenali kata-kata yang berada di luar kosakata yang pernah diajarkan. Sistem ini menggunakan perangkat sensor suara untuk proses pelatihan dan pengenalan fonem. Penelitian ini menggunakan Easy Voice Recognition Modul dan arduino Leonardo. Easy Voice Recognition Modul berfungsi untuk menyimpan database perintah suara yang nanti akan digunakan pada mouse tersebut sedangkan arduino Leonardo sebagai mikrokontroler berfungsi untuk menjalankan perintah suara untuk mouse tersebut. Alat ini dapat berfungsi dengan baik sebagai pengganti mouse dengan perintah suara dari jarak 1-10 cm, durasi lebih kecil atau sama dengan 5  detik dan memiliki kapasitas untuk 32 perintah suara. 

PENERAPAN TEKNOLOGI SPEECH RECOGNITION (VOICE TO SIGN) UNTUK MEMBANTU KOMUNIKASI DENGAN PENYANDANG DISABILITAS PENDENGARAN 


Komunikasi merupakan cara manusia untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Lazimnya, komunikasi disampaikan dengan cara berbicara melalui suara dan didengar oleh telinga lawan bicara. Namun, cara ini menjadi tidak sesuai manakala pembicara atau lawan bicara adalah penyandang disabilitas pendengaran. Penyandang disabilitas pendengaran pada umumnya tidak dapat mendengar dan tidak dapat berbicara seperti orang lain (tanpa disabilitas pendengaran), sehingga penyandang disabilitas pendengaran memiliki cara berkomunikasi sendiri yaitu melalui gerakan tubuh atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat. Berdasarkan data dari WHO , bahasa isyarat digunakan oleh 5% dari penduduk dunia atau sebanyak 360 juta orang. Di Indonesia sendiri, bahasa isyarat digunakan oleh 6 juta orang penyandang disabilitas pendengaran. Masalah muncul ketika penyandang disabilitas pendengaran berkomunikasi dengan orang lain (tanpa disabilitas pendengaran) , di mana orang tanpa disabilitas pendengaran tidak mengerti akan bahasa isyarat, sedangkan penyandang disabilitas pendengaran tidak dapat mendengar orang lain berbicara. Untuk itu perlu dibuat sebuah aplikasi yang dapat mengubah suara ke bahasa isyarat. Penelitian ini dilakukan untuk merancang sebuah aplikasi pengenalan suara (speech recognition) menggunakan algoritma Hidden Markov Model dan mengubah informasi digital dari suara tersebut ke dalam gambar. Sebagaimana halnya peran teknologi informasi yang telah banyak membantu mempermudah jalannya komunikasi, aplikasi berbasis android ini diharapkan dapat membantu terciptanya komunikasi yang lancar antara penyandang disabilitas pendengaran dengan orang lain (tanpa disabilitas pendengaran) kapan saja dan di mana saja.  


Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGENALAN INVESTASI PROYEK TEKNIK SIPIL

Pengenalan Ekonomi Teknik

INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA, MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN, ANALISIS PENGGANTIAN