Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu


3. Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu
Konsep nilai waktu uang pada dasarnya mengungkapkan bahwa uang yang anda terima sekarang berbeda nilainya bila dibandingkan dengan uang yang anda terima satu bulan dari sekarang misalnya. Pengaruh waktu terhadap nilai uang (the time value of money) di masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke dalam suatu investasi, baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan pengaruh waktu nilai uang akan berubah di waktu yang akan datang kalau jumlahnya sama, hal ini disebabkan karena perkembangan perekonomian di mana masyarakat semakin tahu arti perkembangan perekonomian dan bagaimana dampaknya terhadap harga-harga secara umum. Oleh karena itu pengertian dari nilai uang terhadap waktu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.


Konsep nilai waktu dari uang adalah bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.


Berbicara masalah nilai waktu uang ini, Anwar Iqbal Qureshi (1991) yang dikutip Syafii Antonio (2001: 74) menjelaskan mengenai fenomena bunga dengan rumusan yang dikenal “menurunnya nilai barang di waktu mendatang dibanding dengan nilai barang di waktu kini.” Singkatnya kalangan ini menganggap bahwa: “sebagai agio atau selisih nilai yang diperoleh dari barang-barang pada waktu sekarang terhadap perubahan atau penukaran barang di waktu yang akan datang.”


Boehm Bawerk dalam Syafii Antonio (2001: 74) sebagai pendukung pendapat tersebut mengemukakan tiga alasan mengapa nilai barang di waktu yang mendatang akan berkurang, yaitu sebagai berikut:




Keuntungan di masa yang akan datang diragukan. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan datang, sedangkan keuntungan masa kini sangat jelas dan pasti.
Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi manusia daripada kepuasan mereka pada waktu yang akan datang. Pada masa yang akan datang, mungkin saja seseorang tidak mempunyai kehendak semacam sekarang.
Kenyataannya, barang-barang pada waktu kini lebih penting dan berguna. Dengan demikian, barang-barang tersebut mempunyai nilai yang lebih tinggi dibanding dengan barang-barang pada waktu yang akan datang.






Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep nilai uang terhadap waktu sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp1.500,- yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp1.000,- yang akan diterima dimasa akan datang.


Pengertian dari nilai uang terhadap waktu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Sedangkan ekivalnsi adalah nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.

3.1 PERTIMBANGAN PENGEMBALIAN TERHADAP MODAL

Pendapatan yang diterima dari suatu kegiatan menanam modal biasanya akan diterima dalam beberapa tahun. Suatu kegiatan investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan adalah lebih besar daripada nilai sekarang modal yang diinvestasikan. Nilai sekarang pendapatan di masa depan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. Pada persamaan di atas:


NS adalah nilai sekarang pendapatan yang diperoleh antara tahun 1 hingga tahun n apabila investasi tersebut didiskontokan sampai dengan tahun n.

Y1, Y2.... Yll adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara tahun 1 hingga tahun n.

r adalah tingkat bunga.



Apabila nilai sekarang modal yang diinvestasikan, diasumsikan dengan M, maka penanaman modal tersebut dikatakan menguntungkan apabila NS lebih besar dari M.


Cara lain untuk menentukan apakah suatu investasi merupakan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan dapat dilakukan dengan menghitung tingkat .pengembalian modal dari investasi tersebut. Tingkat pengembalian modal dinyatakan dalam persen dan ia menggambarkan tingkat keuntungan per tahun dari modal yang diinvestasikan. Untuk itu tingkat pengembalian modal dapat dihituna denaan rumus:


Pada persamaan tersebut:


M adalah modal yang diinvestasikan.

Y1, Y2, Y3 hingga Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh dari tahun 1 hingga tahan ke n.

R adalah tingkat pengembalian modal


Dari persamaan di atas nilai yang akan dihitung adalah R karena M dan Y1 hingga Yn sudah diketahui nilainya. Suatu investasi dianggap menguntungkan apabila nilai R lebih besar dari tingkat bunga.


Efisiensi Modal Marjinal











Efisiensi modal marjinal (marginal efficiency of capital) adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan. Dari kurva pada Peraga 9.4 dapat dijelaskan bahwa kurva MEI (efisiensi modal marjinal) ditunjukkan oleh tiga buah titik: A, B, dan C.


Titik A menggambarkan bahwa tingkat pengembalian modal adalah Ro dan investasi adalah Io. Ini berarti titik A menggambarkan bahwa dalam perekonomian terdapat kegiatan investasi yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak Ro atau lebih tinggi dan untuk mewujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan adalah sebanyak Io.

Titik B dan C juga memberikan gambaran yang sama. Titik B menggambarkan wujudnya kesempatan untuk berinvestasi dengan tingkat pengembalian modal R1 atau lebih dan modal yang diperlukan adalah I1. Dan titik C menggambarkan, untuk mewujudkan usaha yang menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R2 atau lebih diperlukan modal sebanyak 12.


3.2 Asal Mula Bunga

Asal Usul Bunga sebelum orang mengenal uang, mereka selalu menggunakan sistem barter. Sistem ini memang cukup efektif dan berperan penting di dalam kehidupan masyarakat. Barang yang ditukar dapat diganti dengan barang yang diinginkan. Setelah sekian lama, muncul masalah baru dari sistem barter yaitu orang yang ingin membeli barang tertentu tidak bisa ditukar dengan barang miliknya. Menukar 15 ekor ayam memang bisa ditukar dengan 1 gerobak. Bagaimana jika kita ingin menukar 4 ekor ayam? Apakah akan ditukar dengan seperempat gerobak? Hal itu tidak mungkin.



Masalah tersebut mulai difikirkan oleh salah seseorang yang kelak akan mengubah sistem barter menjadi sistem kurs uang yang terjadi seperti sekarang ini. Sebut saja Tuan X. Tuan X adalah seorang pengrajin emas yang mana mereka senantiasa melakukan penambangan emas sebagai penghasilan utama.


Melihat kejadian yang dilakukan penduduk dari sistem barter, akhirnya Tuan X memiliki rencana untuk membuat kebijakan baru. Seluruh lapisan masyarakat diberi undangan untuk hadir di lapangan besar. Para menteri, pejabat pemerintahan, hingga rakyat jelata datang menghadiri udangan Tuan X yang akan memberikan arahan mengenai sistem kurs uang ini.


"Sistem barter telah memberikan kelemahan dalam model transaksi saat ini. Anda semua yang hadir mengetahui betapa sulitnya menukarkan benda kecil dengan benda yang terlalu besar sehingga harus menunggu waktu mengumpulkan benda-benda tersebut supaya nilainya sama. Saya punya sistem baru yang akan merubah tukar-menukar benda menjadi lebih efektif yang disebut alat tukar Emas". Tuan X melanjutkan, "Semua orang tahu, emas sulit di dapat, dan keberadaan pada alam tidak berlimpah yang menjadikan nilai emas selalu naik".


Pada akhirnya orang-orang setuju alat tukar diganti menggunakan emas. Semua orang bangga dan senang sekali dengan adanya alat tukar emas ini. Orang-orang dapat membeli dan menjual apapun tanpa terpatok dari ukuran dan barang yang ingin ditukarkan. Tuan X berkata "Uang Emas ini akan dibuat unik dan berbeda yang tidak bisa dijiplak atau ditiru oleh orang lain, sehingga hanya uang emas inilah yang benar-benar dapat dimanfaatkan untuk ditukarkan dengan barang. Setiap uang yang saya pinjamkan harus dikembalikan pada tahun depan beserta tambahan 5% sebagai hasil jerih payah saya dalam pembuatan uang tersebut."


Seluruh rakyat setuju dan mengiyakan Tuan X. Segeralah saat itu setiap orang mendapatkan pinjaman uang dari Tuan X dan digunakan dalam jual beli barang dagangan. Awalnya mereka suka sekali bisa membeli apapun dan bisa mendapatkan barang yang diinginkannya. Namun setelah satu tahun berlalu kini harus mengembalikan pinjaman beserta tambahan 5%nya.


Mereka yang memiliki lebih dapat mengembalikan secara penuh beserta tambahannya. Sedangkan mereka yang tidak memiliki banyak uang emas akhirnya tidak kuat bayar. Masyarakat yang tidak banyak uang mulai merasakan pahitnya berhutang. Jaminan mulai disita oleh Tuan X, rumah dan aset-aset lainnya mulailah diambil alih.


3.3 Bunga Sederhana


Uang merupakan alat pertukaran yang sah. Manusia dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan uang, untuk membiayai: Sandang, pangan, papan dll.Jika kita tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar kewajiban, kita bisa meminjam ke pihak lain, seperti: Saudara, kawan, tetangga, rentenir atau lembaga keuangan (bank, nonbank, pegadaian, koperasi dll).


Sedangkan bila kita punya uang lebih, kita bisa memilih investasi yang menguntungkan


Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut "pokok utang" (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga"


Bunga sederhana: merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per periode, dan lamanya waktu peminjaman.


Jika ada 2 pilihan untuk kita, yaitu:


a. Menerima Rp 1.000.000 hari ini


b. Menerima Rp 1.000.000 enam bulan lagi


Mana yang akan kita pilih? Mengapa?


Pasti kebanyakan dari kita memilih Rp 1.000.000 hari ini,mengapa?Karena kalau menerima pada hari ini sifatnya pasti sedangkan apabila menerimanya enam bulan lagi adalah tidak pasti.


Ini bukan jawaban yang diharapkan. Untuk menghindari jawaban ini, dalam pilihan diatas disebutkan bahwa kedua pilihan tersebut memiliki tingkat kepastian yang sama. Mereka yang pernah belajar ekonomi atau keuangan akan dengan mudah memberikan alasannya, yaitu karena adanya faktor bunga akibat perbedaan waktu atau istialah yang sering digunakan adalah “nilai waktu dari uang (time value of money)”.


Dengan asumsi manusia adalah makhluk rasional, pilihan yang harus diambil adalah menerima Rp 1.000.000 hari ini dibandingkan dengan menerima Rp 1.000.000 enam bulan lagi, karena Rp 1.000.000 hari ini akan memberikan bunga selama enam bulan kedepan, yang besarnya tergantung tingkat bunga, sehingga bernilai lebih dari Rp 1.000.000 pada saat itu (pendekatan nilai masa depan atau future value). Kita juga bisa menggunakan pendekatan nilai sekarang (present value) yaitu dengan menghitung nilai hari ini dari uang senilai 1.000.000 enam bulan lagi dan membandingkannya dengan uang senilai Rp 1.000.000 hari ini.Kedua pendekatan ini harus memberikan keputusan yang sama.


Contoh sederhana diatas dapat kita lanjutkan dengan pilihan-pilihan lainnya.Misalkan bagaimana kalau Rp 1.000.000 hari ini dengan Rp.1.100.000 enam bulan lagi;atau Rp 1.000.000 hari ini dengan Rp 100.000 setiap bulan selama 1 tahun mulai bulan depan;atau Rp 1.000.000 hari ini dengan Rp 90.000 stiap bulan selama 1 tahun mulai hari ini.


Dengan memahami matematika keuangan, kita dapat dengan mudah menyelesaikan persoalan-persoalan sederhana di atas, bahkan persoalan yang jauh lebih kompleks sekalipun. Dalam pembahasan dan contoh selanjutnya dalam makalah ini, asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasioanal ataupun dengan tingkat kepastian yang sama tidak disebutkan lagi tetapi ada secara implicit.


Melanjutkan contoh pertama kita, menjadi berapa uang Rp 1.000.000 itu enam bulan lagi akan dapat ditentukan jika kita diberikan tingkat bunga dan tambahan informasi mengenai apakah tingkat bunga yang dipergunakan tersebut adalah bunga sederhana (simple interest-SI) atau bunga majemuk (compound interest-CI).Apabila menggunakan majemuk, kita masih memerlukan informasi mengenai periode compound atau periode perhitungan bunga.


Apabila kita menggunakan konsep bunga sederhana, besarnya bunga dihitung dari nilai pokok awal (principal-P) dikalikan dengan tingkat bunga (interest rate-r) dan waktu (time-t). Perhitungan bunga ini dilakukan satu kali saja yaitu pada akhir periode atau pada tanggal pelunasan. Secara matematis, hal ini dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:





Keterangan:


SI = Simple interest (Bunga sederhana)


P = principal (Pokok)


r = interest rate p.a. (Tingkat bunga/tahun)


t = time (Waktu dalam tahun)


Karena satuan t adalah tahun, jika waktu t diberikan dalam bulan maka kita dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:





Sedangkan jika t diberikan dalam hari, aka nada dua metode dalam mencari nilai t, yaitu:


1. Metode Bunga Tepat (Exact Interest Method) atau SIe dengan





2. Metode Bunga Biasa (Ordinary Interest Method) atau SIo dengan





Penggunaaan metode bunga biasa (ordinary interest) akan menggantungkan penerima bunga dan merugikan pembayar bunga. Sebaliknya, penggunaan metode bunga tepat (exact interest) akan menggantungkan pembayar bunga dan merugikan penerima bunga. Oleh karena itu dalam hal pinjaman (kredit),bank lebih menyukai metode bunga biasa,sementara untuk tabungan dan deposito mereka lebih memilih metode bunga tepat dalam perhitungan bunganya.

3.5 Bunga Majemuk

Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode, maka bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest)
Secara sederhana rumus bunga majemuk dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabungan Novia Irianti di bank sebesar Rp1.000.000.00 dan bank memberikan bunga 10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh X setelah modal mengendap selama 3 tahun.
Jawab:


Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh: B = suku bunga x modal


= 10% x Rp1.000.000.00


= Rp100.000,00


Awal tahun ke dua, modal menjadi:


M2= M + B= Rp1.000.000,00 + Rp100.000,00= Rp1.100.000,00


Akhir tahun ke dua, bunga yang diperoleh : B2 = suku bunga x modal


= 10% x Rp1.100.000,00


= Rp 110.000,00


Awal tahun ke tiga modal menjadi:


M3=M2+B= Rp 1.100.000,00 + Rp 110.000,00 = Rp 1.210.000,00


Akhir tahun ke tiga, bunga yang diperoleh : B3 = suku bunga x modal


= 10% x Rp1.210.000,00


= Rp 121.000,00


Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun:= Rp100.000,00 + Rp110.000,00 + Rp121.000,00 = Rp331.000,00.


Berdasarkan contoh sederhana diatas dapat dijabarkan rumus sebagai berikut:


Jadi dapat disimpulkan jika suatu modal M dibungakan dengan bunga majemuk i% periode selama n periode maka modal akhir:


Mn = M ( 1 + i )n

3.6 Konsep Ekuivalen
Jumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan nilai sama (ekuivalensi) satu sama lain secara ekonomis. Misal seseorang meminjam uang sebesarsatu juta Rupiah dan aka menggantinya 4 bulan yang akan datang dengan suku bunga 10%, terdapat banyak cara untuk mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga untuk menunjukkan konsep ekuivalensi. Ekuivaalensi disini yang berarti cara pembayaran yang memilki daya tarik yang sama antara kedua belah pihak.

Kesimpulan

Jika kita ingin menginvestasikan uang kita, yang harus kita pahami secara mendalam yaitu prinsip konsep nilai waktu dari uang dan mampu menganalisa secara mendalam. Jangan kita tertipu dengan angka yang fantastis, namun dibalik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan Metode Ekivalensi adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.

Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :

1. Jumlah uang pada suatu waktu


2. Periode waktu yang ditinjau


3. Tingkat bunga yang dikenakan


3.7 TIDAK DIKETAHUI NILAI AWAL, DIKETAHUI NILAI AKAN DATANG


Jika (1 + i)^n dipindahkan ke ruas kanan diperoleh :


P = F(1+i)^-n


P = Ekuivalen masa sekarang


F = Ekuivalen masa akan datang


i = Tingkat bunga per periode


Bentuk disebut Single Payment Present Worth Factor (factor nilai saat ini pembayaran tunggal), dan dapat ditulis dengan symbol fungsional (P/F,I,n) Besarnya (P/F,I,n) untuk berbagai I dan n dapat dilihat pada tabel bunga.


Simbol fungsional tersebut dibaca “cari P dimana F diketahui pada bunga I per periode bunga untuk n periode bunga.” Perhatikan bahwa urutan dari P dan F dalam P/F adalah sama seperti dalam bagian awal dari persamaan 4, dimana besaran yang tidak diketahui, P, ditempatkan pada sisi sebelah kiri dari persamaan sedangkan besaran yang diketahui F ditempatkan di sebelah kanan persamaan.


3.8 TIDAK DIKETAHUI NILAI SERAGAM, DIKETAHUI NILAI AWAL


Jika pada suatu kasus diketahui nilai awal dan belum diketahui nilai seragam maka dapat diketahui jika nilai suku bunga dari pembagian barisan suku bunga sebelumnya dikurangi dengan jangka waktu tiap jumlah mata uang masa yang akan datang tiap jumlah mata uang sekarang akan menghasilkan nilai seragam.


sehingga diperoleh : i^-1 – n : (F : P) atau UGUS = 1/i – n / (1+i)^n


3.9 TIDAK DIKETAHUI NILAI AKAN DATANG, DIKETAHUI NILAI AWAL

Jika suatu jumlah P rupiah ditanamkan pada suatu saat sekarang dan I merupakan tingkat bunga per periode (keuntungan atau pertumbuhan), jumlahnya akan meningkat dari sebesar P menjadi P+Pi = P(1+i)²pada akhir tiga periode, besarnya akan meningkat menjadi P(1+i)²(1+i) = P(1+i)³ dan pada akhir dari n periode jumlahnya akan meningkat menjadi:


F =P(1+i)^n


3.10 GRADIEN SERAGAM


Panjang periode pada deret gradien adalah N, namun kas yang mengalir dalam periode 1 adalah 0. Beberapa faktor yang memengaruhi gradien antara lain nilai sekarang, anuitas atau nilai masa akan datang.


P = G (P/G, i, N) atau G = P (G/P, i, N)


A = G (A/G, i, N) atau G= A (G/A, i, N)


F = G (F/G, i, N) atau G = F (G/F, i, N)


Beberapa masalah arus kas melibatkan penerimaan-penerimaan atau pengeluaran-pengeluaran yang diproyeksikan agar meningkat atau berkurang.


Jumlah secara onstan, G, pada setiap periode. Situasi itu dapat dimodelkan dengan suatu kemiringan/gradien yang seragam (uniformgradient/arithmetic gradient)


3.11 SUKU BUNGA TERHADAP WAKTU


Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal. Teori “loanable Funds” member penjelasan mengapa suku bunga naik atau turun. Fokus teori ini ada pada penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds). Kurva penawaran untuk Loanable funds (Sf) memiliki kemiringan (slope) positif, sedangkan kurva permintaan untuk loanable funds (Df) memiliki slope negative. Perpotongan antara Df dan Sf menentukan tigkat suku bunga pada kondisi keseimbangan (equilibrium) sera jumlah dana yang dipinjamkan.


Faktor-faktor yang mempengaruhi supply dari loanable funds (Sf) adalah



Rumah Tangga (household)
Sektor Usaha (Business)
Pemerintah (Government)
Investor Asing
Jika penawaran loanable funds bertambah, kurva Sf akan bergeser ke kanan (artinya pada suku bunga yang sama, semakin banyak dana yang ditawarkan). Demikian sebaliknya.
Jika permintaan loanable funds bertambah, kurva Df akan bergeser ke kanan (artinya pada suku bunga yang sama, kurva Df akan banyak dana yang minati). Demikan sebaliknya.





Jika suku bunga tinggi atau penghasilan meningkat, tabungan rumah tangga semakin bertambah Sf meningkat;


Kelebihan kas yang dapat diinvestasikan dalam jangka pendek akan meningkat Sf;


Pemerintah memengaruhi supply dana melalui Bank Sentral ini merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan besar kecilnya Sf. Bank Sentral memengaruhi jumlah kredit yang tersedia da pertumbuhan penawaran uang (money supply) melalui operasi pasar terbuka (open market operation). Jika Bank Indoensia ingin menurunkan money supply, ia akan menjual SBI (Sertifikat Bank Indonesia) ke masyarakat, sehingga ada rupiah yang kembali ke Bank Indonesia, penawaran uang berkurang. Sebaliknya jika Bank Indoensia ingin menaikkan jumlah uang beredar, aia akan membeli SPBU (Surat Berharga Pasar Uang) dari masayarakat. Di AS bank sentral disebut Federal Reserve Bank (Fed) yang melakukan open market operation dengan cara menjual atau membeli Treasury Bills (surat Obligasi Jangka pendek dari pemerinta AS).


Semakin banyak investor asing yang tertarok untuk memberikan pinjaman atau menginvestasikan dananya di suatu Negara, Sf akan naik.


Ke 4 faktor diatas juga mempengaruhi permintaan akan loanable funds (Df). Yaitu jika konsumsi rumah tangga meningkat, bila perekonomian membaik dan perusahaan memiliki banyak alternative investasi, kebutuhan modal meningkat, dan jika pemerintah menaikkan anggaran balanja, maka Df akan meningkat pula. Begitu juga apabila investor asing membutuhkan dana dari suatu Negara maka Df akan meningkat juga.


Kurva Sf dan Df tidak konstan tetapi berubah karena adanya perubahan pada faktor-faktor yang memengaruhinya.


Kurva Loanable Funds





3.12 TINGKAT SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA EFEKTIF


Bunga nominal adalah bilangan atau angka yang digunakan untuk menjelaskan tingkat suku bunga tahunan yang berlaku umum secara nominal. Penggunaan perjanjian-perjanjian yang dibuat untuk memungkinkan suku bunga untuk diatur secara khusus sehingga bunga dapat dibayarkan beberapa kali dalam satu tahun, missal per bulan, per dua bulan, per tahun, dan sebagainya.


RUMUS BUNGA NOMINAL


Suku bunga nominal :


r = i x M


dimana :


r = suku bunga nominal tahunan


i = suku bunga nominal per periode


M = jumlah periode majemuk per satu tahun


Bunga efektif adalah nilai aktual dari tingkat suku bunga tahunan yang dihitung pada akhir periode yang lebih pendek dari satu tahun dengan memakai suku bunga majemuk.


Tingkat suku bunga sesungguhnya akan lebih tinggi dari suku bunga nominal. Tingkat suku bunga efektif biasanya dinyatakan per tahun. Kecuali bila dinyatakan lain secara khusus.

















Sumber:


https://zahiraccounting.com/id/blog/mengenal-konsep-nilai-waktu-terhadap-uang/


http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=117083&title=asalusul_bunga_bank


http://juandihutabaratp.blogspot.co.id/


http://novihandayani05.blogspot.co.id/2013/03/definisi-bunga-tunggal-dan-bunga-majemuk.html


http://budi2one.blogspot.co.id/2013/11/analisis-ekivalensi.html


https://id.wikipedia.org/wiki/Pengembalian_modal


http://fpermana93.blogspot.co.id/2011/12.konsep-nilai-uang-terhadap-waktu.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGENALAN INVESTASI PROYEK TEKNIK SIPIL

Pengenalan Ekonomi Teknik

INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA, MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN, ANALISIS PENGGANTIAN